Jumlah ini lebih rendah secara signifikan dibandingkan angka awal yang mencapai 60 juta euro. Keputusan ini terjadi setelah langkah-langkah kompromi terjadi antara UEFA dan pihak Barcelona.
Melalui negosiasi panjang Barcelona mencoba menangani tuduhan penggunaan metode keuangan yang tidak sesuai standar regulasi.
Tetapi mereka juga harus berkomitmen penuh untuk menjalankan kontrol keuangan yang lebih ketat selama tiga tahun ke depan oleh UEFA.
Dalam hal ini UEFA menetapkan sejumlah kewajiban yang harus dipatuhi FC Barcelona. Diantaranya adalah menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran tanpa menggunakan metode akuntansi yang tidak sah.
Kemudian harus mengandalkan pendapatan yang disetujui UEFA, yaitu pemasukan baru dari stadion Spotify Camp Nou setelah renovasi selesai.
Murianews, Kudus – Federasi Sepak Bola Eropas (UEFA) secara resmi menjatuhkan sanksi denda untuk FC Barcelona karena pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP). Klub asal Catalan itu diwajibkan membayar denda sebesar 20 juta euro.
Jumlah ini lebih rendah secara signifikan dibandingkan angka awal yang mencapai 60 juta euro. Keputusan ini terjadi setelah langkah-langkah kompromi terjadi antara UEFA dan pihak Barcelona.
Melalui negosiasi panjang Barcelona mencoba menangani tuduhan penggunaan metode keuangan yang tidak sesuai standar regulasi.
Menurut Sport, dengan kesepakatan ini, Barcelona setidaknya berhasil mengurangi dua pertiga dari total denda yang seharusnya mereka bayar.
Tetapi mereka juga harus berkomitmen penuh untuk menjalankan kontrol keuangan yang lebih ketat selama tiga tahun ke depan oleh UEFA.
Meski jumlah denda telah dikurangi, angka 20 juta euro tetaplah menjadi beban besar bagi keuangan FC Barcelona yang masih berjuang keluar dari krisis finansial. Selain itu, pengurangan denda ini tidak datang tanpa syarat.
Dalam hal ini UEFA menetapkan sejumlah kewajiban yang harus dipatuhi FC Barcelona. Diantaranya adalah menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran tanpa menggunakan metode akuntansi yang tidak sah.
Kemudian harus mengandalkan pendapatan yang disetujui UEFA, yaitu pemasukan baru dari stadion Spotify Camp Nou setelah renovasi selesai.
Jika Gagal...
Kemudian juga dari hasil pemangkasan anggaran gaji skuad utama dan pendapatan dari penjualan pemain secara langsung. UEFA juga akan mengawasi ketat situasi keuangan Barcelona selama periode tiga tahun ini.
Proses pemantauan akan dilakukan berdasarkan standar serupa yang diterapkan La Liga, termasuk dalam hal pendaftaran dan pembatalan pendaftaran pemain. Ditambah dengan kepatuhan Barcelona dalam melaksanakan aturan batasan gaji.
Jika Barcelona gagal memenuhi komitmen yang telah disepakati bersama ini, konsekuensinya mereka harus membayar denda penuh sebesar 60 juta euro.
Selain itu juga akan ada sanksi lain yang lebih berat, seperti pembatasan pendaftaran pemain di kompetisi Eropa dan pengurangan poin di Liga Champions UEFA.
UEFA sendiri mengapresiasi langkah Barcelona dalam menekan biaya gaji serta progres renovasi stadion, namun menegaskan bahwa laporan keuangan terakhir klub masih menunjukkan defisit besar.
Karenanya Barcelona diminta untuk membangun sumber pendapatan yang stabil yang sesuai regulasi.
Di sisi lain, manajemen Barcelona tetap menyatakan ketidakpuasan terhadap keputusan UEFA ini. Mereka menilai waktu yang diberikan untuk memperbaiki situasi keuangan seharusnya lebih fleksibel.
Meski begitu, Presiden Barcelona Joan Laporta menyebut keputusan ini sebagai ”solusi paling tidak merusak”.
Joan Laporta menyatakan keyakinannya, Barcelona masih dapat menjaga daya saing di level tertinggi meski berada di bawah tekanan keuangan yang signifikan saat ini. Kini Barcelona memasuki fase penting dalam proses pemulihan kondisi financial mereka.