Real Madrid diluar dugaan harus mengalami hasil mengejutkan saat ditahan imbang Al Hilal 1-1 di laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 Sempat unggul lebih dulu, tim asuhan Xabi Alonso gagal mempertahankan keunggulan setelah Al Hilal menyamakan skor lewat penalti di babak pertama.
Laga ini, menurut Courtois menunjukan Real Madrid masih dalam proses transisi dan adaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan Alosnso. Dari sini, Real Madrid diakuinya belum sepenuhnya bisa bermain optimal, sehingga muncul celah bagi Al Hilal untuk memberikan tekanan.
"Babak pertama tidak terlalu bagus, kami bermain terlalu lambat dan mereka bermain lebih baik, meskipun kami sempat membuka skor lebih dulu. Ada penalti yang agak konyol yang membuat mereka menyamakan kedudukan. Di babak kedua, kami tampil lebih baik, menciptakan banyak peluang, bahkan mendapatkan penalti, tapi sayangnya tidak bisa dimanfaatkan," ujar Courtois dilansir Marca.
Ditambahkan oleh Courtois, perubahan gaya bermain dari Ancelotti ke sistem yang diinginkan Xabi Alonso jelas membutuhkan waktu untuk beradaptas. Apalagi sudah sekitar 4 tahun Madrid menggunakan pola permainan ala Ancelotti.
"Seluruh tim mencoba melakukan hal-hal baru, tapi Anda tidak bisa mengubah semuanya hanya dalam empat hari. Kami mencoba bermain lebih tinggi dan agresif. Babak pertama kami masih lambat, tapi di babak kedua kami lebih kuat — seperti itulah kami seharusnya bermain," jelas Courtois.
Murianews, Kudus – Menyusul hasil imbang 1-1 Madrid vs Al Hilal, kiper Los Blancos, Thibaut Courtois menyebut timnya masih menjalani masa transisi. Gaya permainan Ancelotti, sebagian masih tersisa di permainan Madrid dibawah Xabi Alonso.
Real Madrid diluar dugaan harus mengalami hasil mengejutkan saat ditahan imbang Al Hilal 1-1 di laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 Sempat unggul lebih dulu, tim asuhan Xabi Alonso gagal mempertahankan keunggulan setelah Al Hilal menyamakan skor lewat penalti di babak pertama.
Laga ini, menurut Courtois menunjukan Real Madrid masih dalam proses transisi dan adaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan Alosnso. Dari sini, Real Madrid diakuinya belum sepenuhnya bisa bermain optimal, sehingga muncul celah bagi Al Hilal untuk memberikan tekanan.
"Babak pertama tidak terlalu bagus, kami bermain terlalu lambat dan mereka bermain lebih baik, meskipun kami sempat membuka skor lebih dulu. Ada penalti yang agak konyol yang membuat mereka menyamakan kedudukan. Di babak kedua, kami tampil lebih baik, menciptakan banyak peluang, bahkan mendapatkan penalti, tapi sayangnya tidak bisa dimanfaatkan," ujar Courtois dilansir Marca.
Ditambahkan oleh Courtois, perubahan gaya bermain dari Ancelotti ke sistem yang diinginkan Xabi Alonso jelas membutuhkan waktu untuk beradaptas. Apalagi sudah sekitar 4 tahun Madrid menggunakan pola permainan ala Ancelotti.
"Seluruh tim mencoba melakukan hal-hal baru, tapi Anda tidak bisa mengubah semuanya hanya dalam empat hari. Kami mencoba bermain lebih tinggi dan agresif. Babak pertama kami masih lambat, tapi di babak kedua kami lebih kuat — seperti itulah kami seharusnya bermain," jelas Courtois.
Transisi...
Dengan situasi yang masih diliputi suasana transisi, Courtois menyatakan kini Real Madrid akan memilih fokus dari satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya. Untuk berbicara tentang bisa merebut gelar juara saat ini Madrid lebih baik tak memikirkannya dulu.
"Sebagai sebuah tim, kami selalu ingin menang, tapi saat ini kami fokus menjalani satu pertandingan demi satu pertandingan," ujarnya.
Selanjutnya, Thibaut Courtois meyebut semua pemain Real Madrid akan menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih Xabi Alonso. Permainan cepat yang diinginkan Xabi Alonso harus secepatnya bisa diadaptasi oleh semua pemain Real Madrid, secepatnya.
"Di babak pertama kami terlalu lambat. Gelandang kami tidak boleh terlalu mundur ke lini pertahanan karena itu membuat striker kekurangan opsi di depan," tutupnya.
Setelah hasil Madrid vs Al Hilal yang berakhir imbang 1-1, Los Blancos selanjutnya akan menghadapo klub Meksiko, Pachuca, pada Senin (23/6/2025). Laga ini menjadi kesempatan bagi Real Madrid dan Xabi Alonso untuk menunjukkan progres dari gaya permainan yang diinginkan.