Cuaca Horor Berpotensi Tunda Banyak Laga Piala Dunia Antarklub 2025
Budi Santoso
Sabtu, 21 Juni 2025 09:35:00
Murianews, Kudus – Cuaca horor atau cuaca ekstrem yang tengah berlangsung di Amerika Serikat berpotensi bisa menimbulkan penundaan pertandingan di Piala Dunia Antarklub 2025. Sejauh ini dampak cuaca yang tidak bisa dipastikan telah merubah jadwal sejumlah laga.
Fossil Free Football salah satu lembaga di AS telah memberikan peringatan terhadap setidaknya 10 pertandingan pada pekan depan yang berpotensi berlangsung di bawah cuaca horor. Suhu diperkirakan dapat melebihi 41°C bisa akan terjadi saat itu.
Situasi ini disebut akan berpotensi menganggu atau bahkan membatalkan pertandingan yang telah direncanakan. Salah satu pertandingan yang berpotensi akan terdampak adalah saat Real Madrid menghadao Pachuca di Stadion Charlotte.
Perkiraan cuaca yang terjadi di laga itu akan meliputi kemungkinan terjadinya suhu tinggi hingga mencapai sekitar 38°. Berikutnya juga laga lainnya antara Benfica vs Bayern Munchen, yang diperkirakan akan tergelar pada suhu mencapai 41°C.
Pertandingan antara Auckland City vs Boca Juniors yang akan berlangsung di Nashville juga diprediksi akan menghadapi suhu 41°C, dengan kehadiran penonton yang diperkirakan terbatas akibat cuaca. Beberapa kota tuan rumah lainnya seperti Philadelphia, New York, Cincinnati, dan Washington DC juga masuk dalam zona risiko tinggi.
"Ini adalah bahaya yang jelas bagi pemain dan penggemar," tegas pernyataan resmi Fossil Free Football, yang telah dilansir berbagai media internasional, baru-baru ini.
FIFA sendiri menyatakan telah memantau situasi dengan ketat dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Federasi sepak bola dunia ini memastikan akan terus memberlakukan jeda pendinginan pada menit ke-30 dan ke-75.
Botol Minuman...
Selain itu, para penonton yang berada di dalam stadion diberikan ijin membawa botol air ber1 liter ke dalam stadion demi menjaga kesehatan. Ini termasuk aturan yang juga beresiko, karena selama ini botol air minum telah dilarang untuk dibawa masuk ke dalam stadion untuk alasan keamanan.
Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 yang masih berlangsung di Amerika Serikat menghadapi masalah serius terkait cuaca horor dan ekstrem. Serangkaian badai petir dan gelombang panas parah telah mengacaukan sejumlah pertandingan.
Sejak awal turnamen, beberapa pertandingan penting sudah terdampak. Laga Grup C antara Benfica dan Auckland City di Orlando harus tertunda lebih dari dua jam akibat hujan lebat disertai badai petir. Di kota yang sama, duel antara Mamelodi Sundowns dan Ulsan HD juga mengalami keterlambatan lebih dari satu jam.
Sementara itu, pertandingan lain seperti Palmeiras vs Al Ahly di New Jersey serta Salzburg vs Pachuca di Cincinnati, turut terganggu dengan penundaan masing-masing 40 dan 90 menit. Meski belum sampai terjadi penundaan hingga lebih dari 24 jam, kondisi ini telah memicu keprihatinan.
Panas yang menyengat turut dirasakan para pemain. Gelandang Atletico Madrid, Marcos Llorente. Pemain ini mengungkapkan keluhannya usai kekalahan 0-4 dari PSG di pertandingan yang tergelar di atas lapangan yang dilingkupi suhu 32°C.
"Ini terlalu panas. Jari-jari kaki saya sakit, kuku saya sakit. Itu luar biasa,” ujar Marcos Llorente mengomentari masalah cuaca panas yang terjadi di lapangan.
Masalah Serius...
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, juga mengakui bahwa cuaca menjadi tantangan berat. Masalah ini menjadi sesuatu yang harus ditangani dengan cermat, diluar taktik, strategi dan urusan teknis lain di lapangan.
"Pertandingan tidak mudah karena panas yang luar biasa. Kami harus merotasi pemain untuk beradaptasi dengan kondisi ini," katanya.
Tak hanya pemain, penonton pun mengeluhkan minimnya fasilitas pendukung di stadion. Banyak yang terpaksa meninggalkan pertandingan lebih awal akibat tidak tahan dengan panas ekstrem, kurangnya akses air, serta antrean panjang untuk mendapatkan layanan dasar.
Di sisi lain, penundaan pertandingan yang berulang turut mengacaukan jadwal siaran global. Sejumlah penyiar mengeluhkan potensi bentrokan jam tayang antar pertandingan. Misalnya laga Benfica kontra Auckland City yang seharusnya selesai satu jam sebelum duel Chelsea melawan Flamengo, justru molor hingga lima jam.
"Ini adalah pertandingan terpanjang dalam karir saya. Saya berterima kasih kepada para penggemar yang tetap setia mendukung kami dari tribun selama lima jam. Dalam situasi seperti ini, kami semua berusaha memberikan yang terbaik," ungkap pelatih Benfica, Bruno Lage.
Dengan Piala Dunia 2026 yang tinggal setahun lagi dan juga akan diselenggarakan di Amerika Serikat, cuaca ekstrem kini memunculkan kekhawatiran besar tentang kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah. Semua masih menunggu bagaimana masalah seperti ini diantisipasi.



