PSSI mengirimkan dua tim itu dengan alasan Juara Liga 1 dan runner-up Liga 1, Persib Bandung dan Dewa United tidak bisa menjalani turnamen itu, karena disaat yang bersamaan harus turun di turnamen Asia. Persib Bandung akan turun di Liga Champions Asia, sementara Dewa United turun di kompetisi level 2 Asia.
Langkah PSSI mendaftarkan Malut United (peringkat 3 Liga 1) dan Persebaya Surabaya (peringkat 4) bukan tanpa alasan. Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan internal PSSI dan Liga Indonesia Baru, dengan alasan memberikan ruang bagi juara dan runner-up Liga 1 bisa lebih fokus penuh di AFC Champions League Two dan AFC Cup.
Namun, AFF justru bersikukuh pada kebijakannya sendiri. Mereka hanya menerima tim peringkat 1 dan 2 dari setiap liga domestik. Puncaknya, pada acara pengundian babak penyisihan grup Shopee Cup ASEAN atau Asean Club Championship yang digelar di Bangkok, Thailand, Jumat (4/7/2025), tidak satu pun klub asal Indonesia yang masuk dalam daftar peserta.
Padahal, PSSI telah mengirimkan nama Persebaya dan Malut United tepat waktu dan sesuai prosedur. Dengan demikian, maka dipastikan AFF telah mendiskualifikasi slot peserta dari klub Indonesia, secara sepihak.
Murianews, Kudus –Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) akhirnya memberikan respon terkait didepaknya dua wakil Indonesia dari Shopee Cup ASEAN 2025 oleh AFF. Ketua umum PSSI, Erick Thohir menegaskan pihaknya tidak ada masalah dengan keputusan AFF itu.
PSSI sedianya mengirimkan dua klub di Shopee Cup ASEAN 2025, masing-masing Persebaya Surabaya dan Malut United. Kedua klub ini merupakan tim posisi ke-3 dan ke-4 di klasemen akhir Liga 1 Indonesia musim terakhir.
PSSI mengirimkan dua tim itu dengan alasan Juara Liga 1 dan runner-up Liga 1, Persib Bandung dan Dewa United tidak bisa menjalani turnamen itu, karena disaat yang bersamaan harus turun di turnamen Asia. Persib Bandung akan turun di Liga Champions Asia, sementara Dewa United turun di kompetisi level 2 Asia.
Langkah PSSI mendaftarkan Malut United (peringkat 3 Liga 1) dan Persebaya Surabaya (peringkat 4) bukan tanpa alasan. Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan internal PSSI dan Liga Indonesia Baru, dengan alasan memberikan ruang bagi juara dan runner-up Liga 1 bisa lebih fokus penuh di AFC Champions League Two dan AFC Cup.
Namun, AFF justru bersikukuh pada kebijakannya sendiri. Mereka hanya menerima tim peringkat 1 dan 2 dari setiap liga domestik. Puncaknya, pada acara pengundian babak penyisihan grup Shopee Cup ASEAN atau Asean Club Championship yang digelar di Bangkok, Thailand, Jumat (4/7/2025), tidak satu pun klub asal Indonesia yang masuk dalam daftar peserta.
Padahal, PSSI telah mengirimkan nama Persebaya dan Malut United tepat waktu dan sesuai prosedur. Dengan demikian, maka dipastikan AFF telah mendiskualifikasi slot peserta dari klub Indonesia, secara sepihak.
Erick Thohir Tenang-tenang...
Atas keputusan ini, Ketum PSSI Erick Thohir menyatakan Indonesia tidak akan terpengaruh atas keputusan itu. Keputusan AFF itu menurutnya bukanlah akhir dari segalanya bagi sepak bola Indonesia. PSSI tidak ada masalah meski tidak klub Indonesia tidak disertakan di Shopee Cup ASEAN.
"Setahu saya, AFF telah memutuskan untuk tidak menerima dua klub yang telah didaftarkan PSSI. Tidak apa-apa. Piala Shopee Cup ASEAN adalah turnamen yang diinisiasi oleh Sporting Five. Dengan kekuatan liga domestik dan peran PSSI di AFC, kami memiliki jalan kami sendiri. Kami akan terus bergerak maju," ujarnya Erick Thohir.
Erick Thohir juga menyatakan, klub-klub Indonesia memiliki tantangan yang lebih berbobot dibanding yang dialami klub-klub lain di negara ASEAN. Liga Indonesia memiliki lebih banyak klub, dan wilayah yang lebih luas. Kondisi ini membutuhkan perjuangan yang lebih keras.
"Kami memiliki 18 klub di Liga 1, sementara banyak liga di Asia Tenggara hanya punya 6 hingga 14 tim. Di Liga 2, ada 20 klub. Dan Indonesia terdiri dari 17.000 pulau—ini bukan soal kesiapan, tapi kompleksitas geografis yang sangat besar,” tegas Erick Thohir.
Meskipun tidak diperbolehkan berpartisipasi di Shopee Cup ASEAN, Erick Thohir yakin pembinaan sepak bola Indonesia tetap akan berjalan. PSSI akan fokus pada pengembangan sepak bola jangka panjang, terutama melalui jalur Asia yang lebih prestisius dan kompetitif.