Pada pertadingan yang dibumbui drama, heroisme dan kegigihan, Paris Saint Germain (PSG) berhasil menyingkirkan Bayern Munich. Di laga 8 Besar Piala Dunia Antarklub 2025, yang digelar Minggu (5/7/2025) tengah malam WIB, mereka menang 2-0.
Pertandingan ini berlangsung panas dan ketat sejak awal, dan sempat diwarnai sejumlah insiden dramatis. Babak pertama berakhir tanpa gol, namun dipenuhi tensi tinggi dari kedua klub yang berduel.
Baik PSG maupun Bayern Munich menyuguhkan permainan terbuka, saling menyerang. Banyak penyelesaian yang terbuang dari kedua kubu. Selain itu juga diwarnai insiden cedera parah yang menimpa bintang muda Bayern Munich, Jamal Musiala.
Namun memasuki periode kedua pertandingan, perubahan terjadi dimulai pada menit ke-78. PSG, yang tampil tanpa kompromi dalam serangan baliknya, membuka skor lewat tembakan roket Desire Doue dari luar kotak penalti.
Gelandang muda asal Prancis itu menghentak pertandingan dan membawa PSG unggul 1-0, dan melahirkan gemuruh sorak sorai suporter PSG di tribun Stadion Mercedes Benz. Namun situsi di PSG tiba-tiba menjadi gelap, manakala dua kartu merah dikeluarkan untuk dua pemain mereka.
Dua kartu merah beruntun diterima Willian Pacho (83') dan Lucas Hernandez (90+2') akibat pelanggaran keras yang mereka lakukan. Situasi ini membuat PSG harus bertahan mati-matian hanya dengan sembilan pemain.
Murianews, Kudus – PSG menunjukan diri sebagai salah satu tim yang benar-benar memiliki kekuatan besar di Eropa saat ini. Memasuki 8 Besar Piala Dunia Antarklub 2025, mereka lebih sempurna dibanding wakil Jerman, Bayern Munich.
Pada pertadingan yang dibumbui drama, heroisme dan kegigihan, Paris Saint Germain (PSG) berhasil menyingkirkan Bayern Munich. Di laga 8 Besar Piala Dunia Antarklub 2025, yang digelar Minggu (5/7/2025) tengah malam WIB, mereka menang 2-0.
Pertandingan ini berlangsung panas dan ketat sejak awal, dan sempat diwarnai sejumlah insiden dramatis. Babak pertama berakhir tanpa gol, namun dipenuhi tensi tinggi dari kedua klub yang berduel.
Baik PSG maupun Bayern Munich menyuguhkan permainan terbuka, saling menyerang. Banyak penyelesaian yang terbuang dari kedua kubu. Selain itu juga diwarnai insiden cedera parah yang menimpa bintang muda Bayern Munich, Jamal Musiala.
Namun memasuki periode kedua pertandingan, perubahan terjadi dimulai pada menit ke-78. PSG, yang tampil tanpa kompromi dalam serangan baliknya, membuka skor lewat tembakan roket Desire Doue dari luar kotak penalti.
Gelandang muda asal Prancis itu menghentak pertandingan dan membawa PSG unggul 1-0, dan melahirkan gemuruh sorak sorai suporter PSG di tribun Stadion Mercedes Benz. Namun situsi di PSG tiba-tiba menjadi gelap, manakala dua kartu merah dikeluarkan untuk dua pemain mereka.
Dua kartu merah beruntun diterima Willian Pacho (83') dan Lucas Hernandez (90+2') akibat pelanggaran keras yang mereka lakukan. Situasi ini membuat PSG harus bertahan mati-matian hanya dengan sembilan pemain.
Dembele Jadi Pembunuh...
Bayern Munich menggila dalam situasi ini, dengan mengandalkan Harry Kane, Kingsley Coman, dan Michael Olise. Mereka mencoba menembus benteng pertahanan PSG yang harus berjibaku secara frontal.
Kepahlawanan Gianluigi Donnarumma muncul, dengan tampilan luar biasa di bawah mistar gawang. Selain itu, Ousmane Dembele juga muncul sebagai sosok yang menenangkan timnya. Bintang asal Prancis ini berhasil membunuh harapan Bayern dengan golnya pada menit ke-90+7.
Dembele berubah menjadi bagaikan malaikat pencabut nyawa ditengah gempuran bergelombang yang dilakukan Bayern Munich. Lewat aksi individunya di dalam kotak penalti, Dembele menghempaskan Bayern Munich, dengan gol yang merubah skor menjadi 2-0.
Sebuah akhir yang luar biasa untuk sebuah pertunjukan yang menegangkan. Meski kalah dalam penguasaan bola dan jumlah peluang, PSG tampil lebih efektif, lebih kejam dan efisien di momen krusial. Mereka juga tangguh secara mental.
Kemenangan heroik ini mengantar PSG melaju ke babak semifinal, dan berikutnya akan menghadapi Real Madrid yang di pertandingan lainya menang atas Borussia Dortmund.