Murianews, Kudus – Pemain legendaris Jerman, Thomas Muller resmi meninggalkan Bayern Munich, di tengah suasana kelabu. Bayern Munich gagal ke semifinal Piala Dunia Antarklub, dan kehilangan Jamal Musiala, disaat yang hampir sama Muller pergi dengan banyak kenangan.

Stadion MetLife benar-benar kelabu bagi Bayern Munich, yang harus mengalami rentetan kejadian tak menyenangkan di Amerika Serikat. Setelah mereka tersingkir dari PSG di Piala Dunia Antarklub 2025, mereka juga harus melepas kepergian Thomas Muller.

Seperti dilansir BeinSport, Thomas Muller menyampaikan kabar kepergiannya dari Bayern Munich setelah kekalahan 0-2 timnya dari PSG. Ini menjadi sebuah momen emosional, bagi Muller yang sudah menjadi bagian Bayern Munich sejak masih remaja.

“Biasanya saya akan kembali ke hotel bersama tim dan menatap tantangan berikutnya. Tapi malam ini, saya akan kembali untuk mengemas tas saya dan pergi. Ini terasa sangat… aneh,” ujar Thomas Muller dengan mata berkaca-kaca kepada BeinSport.

Laga PSG vs Bayern Munich menjadi panggung megah terakhir yang sekaligus menjadi momen bagi Thimas Muller melangkah keluar dari cerita yang telah ditulisnya selama lebih dari dua dekade. Tak ada yang bisa menahan waktu, termasuk sosok sebesar Muller, yang akhirnya harus menunduk sedih.

Thomas Muller adalah legenda Jerman yang tak pernah berisik. Pemain ini juga tidak perna menjadi tak pernah menjadi poster boy sepak bola glamor. Bukan pula pemain dengan teknik ajaib atau kecepatan luar biasa. Tapi Thomas Muller adalah pemain langka, dengan insting mematikan, visi bermain jenius, dan cinta tanpa syarat pada Bayern Munich.

Jejak tebal...

Lebih dari 500 pertandingan Bundesliga, 13 gelar liga, dua trofi Liga Champions, dan total 33 gelar besar dan kecil dipersembahkannya. Dengan senyum nakalnya, lari-lari anehnya, dan kecerdasan dalam diamnya, menunjuan Thomas Muller bukan pemain biasa. Dia adalah denyut nadi Bayern Munich.

Di malam yang seharusnya menjadi pesta perpisahan membara, MetLife justru menjadi saksi bisu dari perpisahan yang menyakitkan baginya. Thomas Muller di pertandingan ini memimpin rekan-rekannya yang lebih muda hingga menit akhir, dengan semangat tak pernah padam.

Thomas Muller meninggalkan Bayern Munich, sudah menjadi keputusannya. Kini semua bisa dipastikan, klub Jerman itu tidak akan sama lagi seperti ketika ada dirinya di dalamnya.