Kamis, 20 November 2025

Lyon yang finish di posisi 6 dan mencapai final Liga Eropa, langsung diambag kehancuran setelah keputusan degradasi Legue 2 itu. Penyandang dana Lyon, Eagle Football hampir mencabut dukungan mereka. Jika itu terjadi, bahkan tidak hanya degradasi dihadapi Lyon. Tetapi juga potensi bangkrut yang mengancam.

“Manajemen baru, bersama dengan komitmen dari pemegang saham dan investor, sangat berterima kasih atas dukungan dari penggemar, staf, pemain, mitra, dan pejabat lokal. Keputusan hari ini adalah langkah pertama dalam memulihkan kepercayaan pada Olympique Lyonnais,” demikian pernyataan resmi dari Lyon.

Di balik tak jadinya Lyon terdegradasu, ternyata ada peran dari PSG, klub raksasa ibu kota, yang juga rival mereka. Di tengah badai yang terjadi di klub Lyon, PSG memutuskan untuk membayar penuh biaya transfer Bradley Barcola lebih awal.

Sehingga mempercepat sisa pembayaran senilai sekitar €50 juta, yang awalnya disepakati akan dicicil selama beberapa musim. Sikap PSG ini dilakukan tepat ketika Lyon mati-matian mencari likuiditas untuk memenuhi permintaan DNCG.

Dana segar dari PSG itu pada akhirnya menjadi salah satu kunci dalam usaha Lyon menyeimbangkan neraca keuangan mereka di situasi genting. Secara tidak langsung pula, Bradley Barcola ikut menyelamatkan mantan klubnya.
Meski demikian, setelah lolos dari lubang jarum, Lyon tetap masih harus melakukan upaya lanjutan jika tidak ingin mendapatkan masalah, Lyon kini harus menghadapi denda tambahan €12,5 juta dari UEFA atas pelanggaran peraturan finansial.

Mereka juga harus menyiapkan dana sebesar €50 juta jika ingin tampil di Liga Europa. Selain itu, anggaran transfer Lyon akan dibatasi, termasuk pengawasan terhadap pengeluaran gaji pemain mereka.

Di sisi lain, kontrak penamaan stadion Groupama berpotensi berakhir bulan ini, karena negosiasi perpanjangan yang macet di era Textor. Sehingga hal ini membuat mereka kehilangan pemasukan yang bisa menjadi masalah pada posisi finansial mereka.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler