Neymar, bintang besar Brasil bahkan menangis deras usai pertandingan. Pemain flamboyan ini justru menjadi saksi tak berdaya di lapangan. Pertandingan Santos vs Vasco da Gama memang menjadi "laga hidup dan mati" bagi kedua tim yang sama-sama menghindari zona degradasi.
Tetapi pada akhirnya laga di Vila Belmiro ini berubah menjadi neraka bagi Santos dan Neymar yang menjadi ikon klub. Keberadaan Neymar di laga ini seperti tak berarti, di saat pendukungnya berharap bisa memberikan upaya penyelamatan.
Sebaliknya, sinar terang justru datang dari sahabat dan rekan Neymar di Timnas Brasil, Philippe Coutinho di sisi Vasco da Gama. Coutinho tampil brilian, menjadi motor serangan, dan ikut menghancurkan pertahanan Santos yang kacau balau di pertandingan ini.
Enam gol tanpa balas, benar-benar membuat Santos dan Neymar hancur tak bersisa. Hasil ini membuat publik Vila Belmiro terdiam dan marah. Pendukung Santos tak percaya, saat dengan mata kepala sendiri menyaksikan timnya menjadi bulan-bulanan oleh tim yang sama-sama berjuang lolos dari degradasi.
Bagi Neymar, jelas ini bukan sekadar kekalahan biasa. Baginya ini adalah kekalahan paling telak yang dialaminya sepanjang karir sepak bolanya yang cemerlang. Sejak debut profesional pada 2009, Neymar belum pernah ia mengalami kekalahan dengan selisih gol sebanyak ini.
Bahkan, saat kekalahan memalukan Timnas Brasil dari Jerman di Piala Dunia 2014 dengn skor 1-7 bukan menjadi bagian dari karirnya. Karena saat itu dirinya cedera dan tidak bermain untuk Timnas Brasil yang sempoyongan.
Murianews, Kudus – Sebuah drama memilukan terjadi di Serie A Brasil ketika Santos FC yang diperkuat Neymar, harus menelan kekalahan paling memalukan dalam sejarah modern klub. Mereka menelan kekalahan 0-6 di kandang sendiri di Stadion Vila Belmiro, Senin (18/8/2025).
Neymar, bintang besar Brasil bahkan menangis deras usai pertandingan. Pemain flamboyan ini justru menjadi saksi tak berdaya di lapangan. Pertandingan Santos vs Vasco da Gama memang menjadi "laga hidup dan mati" bagi kedua tim yang sama-sama menghindari zona degradasi.
Tetapi pada akhirnya laga di Vila Belmiro ini berubah menjadi neraka bagi Santos dan Neymar yang menjadi ikon klub. Keberadaan Neymar di laga ini seperti tak berarti, di saat pendukungnya berharap bisa memberikan upaya penyelamatan.
Sebaliknya, sinar terang justru datang dari sahabat dan rekan Neymar di Timnas Brasil, Philippe Coutinho di sisi Vasco da Gama. Coutinho tampil brilian, menjadi motor serangan, dan ikut menghancurkan pertahanan Santos yang kacau balau di pertandingan ini.
Enam gol tanpa balas, benar-benar membuat Santos dan Neymar hancur tak bersisa. Hasil ini membuat publik Vila Belmiro terdiam dan marah. Pendukung Santos tak percaya, saat dengan mata kepala sendiri menyaksikan timnya menjadi bulan-bulanan oleh tim yang sama-sama berjuang lolos dari degradasi.
Bagi Neymar, jelas ini bukan sekadar kekalahan biasa. Baginya ini adalah kekalahan paling telak yang dialaminya sepanjang karir sepak bolanya yang cemerlang. Sejak debut profesional pada 2009, Neymar belum pernah ia mengalami kekalahan dengan selisih gol sebanyak ini.
Bahkan, saat kekalahan memalukan Timnas Brasil dari Jerman di Piala Dunia 2014 dengn skor 1-7 bukan menjadi bagian dari karirnya. Karena saat itu dirinya cedera dan tidak bermain untuk Timnas Brasil yang sempoyongan.
Rekor terburuk...
Rekor terburuk Neymar sebelumnya, adalah saat Santos kalah 0-4 dari Barcelona di final Piala Dunia Antarklub 2011. Kemudian ketika Barcelona dihancurkan PSG di Liga Champions juga denga skor 0-4. Dan kekalahan 0-6 Santos dari Vasco da Gama adalah noda paling hitam dalam perjalanan karir sepak bolanya.
Seperti dilansir Mundo Deportivo, air mata Neymar meluncur deras usai pertandingan Santos vs Vasco da Gama. Penghiburan yang dilakukan pelatih Santos Fernando Diniz tak mampu memberikan ketenangan pada dirinya.
Selain harus menunduk malu, karena gagal menyelamatkan timnya, Neymar juga mendapat kartu kuning di laga, dan merupakan kartu kuning ketiganya musim ini. Hal ini berarti dirinya harus melewatkan laga krusial Santos saat menghadapi Bahia. Sebuah kenyataan yang benar-benar membuatnya terpukul.
“Ini benar-benar memalukan. Saya kecewa dengan diri saya sendiri dan dengan tim. Fans berhak marah, berhak mencemooh. Mereka boleh mengkritik, itu hak mereka. Itu air mata kemarahan… karena saya tidak bisa membantu sama sekali. Pertandingan ini adalah yang terburuk dalam karier saya,” ujar Neymar usai laga.
Kekalahan telak ini juga langsung mengguncang ruang ganti Santos. Dalam keputusan kilat, manajemen klub mengumumkan pemecatan pelatih Cleber Xavier hanya beberapa menit setelah peluit panjang berbunyi. Situasi Santos kini semakin genting, karena tercecer di peringkat 15 dengan hanya 21 poin, terancam masuk zona maut degradasi.
Sementara itu, Vasco da Gama justru menemukan momentum untuk keluar dari krisis berkat kepemimpinan yang cemerlang dar Philippe Coutinho. Dari tangisan Neymar hingga sorak kemenangan Vasco, laga ini akan dikenang sebagai malam paling kelam dalam karier sang superstar Brasil.