Kamis, 20 November 2025

Everard bahkan menyentil praktik ini sebagai pelanggaran terhadap etika ketenagakerjaan. Pada tahapan selanjutnya, bisa saja kasus seperti ini diadukan ke proses hukum untuk mendapatkan jalan keluarnya.

“Saya pikir ada dasar hukum untuk berbisnis di sini,” tambahnya, seolah mengisyaratkan bahwa Twente bisa saja digiring ke meja hijau.

Everard juga mengungkit kasus yang hampir sama yang sempat terjadi di Ajax Amsterdam pada musim panas lau. Beberapa pemain merek yang ingin pergi, tapi urung karena tak dapat klub, dilarang masuk lapangan latihan dan dipaksa berlatih terpisah.

“Kami sangat kesal dengan hal ini dan menyampaikannya kepada Ajax. Ini jelas bukan cara yang pantas untuk memperlakukan pekerja,” tegasnya.

Ironisnya, metode ‘intimidasi’ itu justru berhasil memberi keuntungan bagi klub-klub di Eropa. Pemain-pemain yang diasingkan akhirnya menyerah dan bersedia memperbaharui kontra. Twente, dalam kasus ini tampaknya juga sedang mencoba cara yang sama.

Kasus Mees Hilgers bukan sekadar soal kontrak. Tetapi juga soal bagaimana klub memperlakukan pemain sebagai manusia atau tenaga kerja, bukan sekadar aset. Bagi Hilgers, situasi ini membuatnya dalam situasi tak bagus. Apalagi Timnas Indonesia sebentar lagi akan berjuang di Piala Dunia 2026.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler