Seruan untuk mengucilkan Israel dari dunia sepak bola dan olahraga internasional lainnya, telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Tekanan ini terjadi setelah serangan militer yang terjadi di Gaza semakin brutal dilakukan Israel.
UEFA dan presidennya Aleksander Ceferin mengisyaratkan pandangan yang lebih keras terhadap Israel bulan lalu. Ketika mendiamkan spanduk bertuliskan "Berhenti Membunuh Anak-anak”, ”Stop Killing Civilians," ditempatkan di lapangan di depan tim Paris Saint Germain dan Tottenham menjelang pertandingan Piala Super di Udine, Italia.
Murianews, Kudus – Babak baru mengenai penentuan nasib Israel di pergaulan sepak bola Eropa dan Dunia akan segera ditentukan. Kabarnya, Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) akan segera melakukan pemungutan suara menentukan nasib Israel, apakah diasingkan atau tidak.
Menurut sumber The Associated Press yang dilansir SportStar, mayoritas anggota komite eksekutif UEFA yang terdiri dari 20 orang diperkirakan akan mendukung penangguhan tim Israel dari kompetisi sepak bola internasional. Dua sumber yang tak bersedia disebut namanya ini, memastikan pemungutan suara akan segera dilakukan UEFA.
Pemungutan suara oleh komite eksekutif UEFA kemungkinan besar akan dilakukan dua pekan sebelum Timnas Israel turun bertanding. Sesuai jadwal mereka akan turun di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Norwegia dan Italia di jeda Internasional Oktober nanti.
Tim Israel sendiri saat ini berada di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, bersama Norwegia, Italia, Moldova dan Estonia. Sejauh yang sudah berjalan mereka berada di di urutan ketiga klasemen Grup I, dengan 5 poin dari 5 kali pertandingan. Terakhir Israel berhadapan dengan Italia dengan hasil kekalahan 4-5.
Sementara itu, berbeda dengann UEFA, masih belum jelas apakah FIFA akan mendukung pembekuan status Israel. Ini mengingat hubungan dekat yang terjadi antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dengan Presiden AS Donald Trump, yang merupakan pendukung setia Israel.
Selain itu dukungan Donald Trump untuk sukses pelaksanaan Piala Dunia 2026 dinilai sangat mempengaruhi sikap Infantino dan FIFA. Hal itu tidak lepas karena Piala Dunia 2026 akan digelar di AS, Kanada dan Meksiko.
Kabarnya, seperti halnya UEFA yang akan segera menggelar pertemuan, Dewan penguasa FIFA juga dijadwalkan bertemu di Zurich pekan depan. Kabar yang beredar merek juga akan membahas nasin Israel yang semakin mendapatkan tekanan dari dunia internasional.
Pengucilan Israel...
Seruan untuk mengucilkan Israel dari dunia sepak bola dan olahraga internasional lainnya, telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Tekanan ini terjadi setelah serangan militer yang terjadi di Gaza semakin brutal dilakukan Israel.
UEFA dan presidennya Aleksander Ceferin mengisyaratkan pandangan yang lebih keras terhadap Israel bulan lalu. Ketika mendiamkan spanduk bertuliskan "Berhenti Membunuh Anak-anak”, ”Stop Killing Civilians," ditempatkan di lapangan di depan tim Paris Saint Germain dan Tottenham menjelang pertandingan Piala Super di Udine, Italia.