Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Berbagai upaya dilakukan PSSI demi membaiknya iklim sepak bola di Indonesia. Salah satunya dengan memerangi pelaku pengaturan pertandingan atau match fixing agar sepak bola Indonesia lebih baik.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertekad melakukan transformasi Liga sepak bola Indonesia. Salah satunya dengan memerangi pelaku pengaturan pertandingan.

Sebelumnya dugaan terhadap match fixing di Liga Sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya santer terdengar. Bahkan ada beberapa kasus yang sudah mendapatkan hukuman.

Erick Thohir ketika memaparkan transformasi Liga Sepak bola Indonesia kepada media Kamis (20/6/2024) mengatakan, hukuman match fixing kita harus hukum keras, untuk memastikan penegakan kepada isu match fixing ini harus diberantas habis.

Kapolri sudah memberikan hak-haknya kepada KONI untuk jadi bagian dari tim satgas untuk memastikan agar tidak ada hal-hal seperti ini. LIB juga dalam aturan liga semua pelatih klub yang bertugas tidak boleh terjebak match fixing dan juga dari bagian kontraknya juga harus melepas pemainnya jika diminta timnas.

”Perlu sertifikasi agen pemain, jangan sampai mereka jadi jual beli skor, pemain cedera ini itu diatur. Agen yang main match fixing penjarakan. Jangan sampai kita sudah menyusun agenda tiga tahun, komitmen lisensi klub, dan wasit sudah bagus masih ada yang melakukan match fixing,” pungkasnya, dilansir dari laman PSSI.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler