Menurut Erick, kalau dilihat, PSSI dalam 1,5 sampai dua tahun terakhir punya program konsisten. Di antaranya, kesukseskan bangun timnas putri, kejuaraan U17 dan U20. Pihaknya juga melakukan program secara transparan tanpa agenda tertutup.
”Tetapi tentu dinamika dari Timnas ini, perlu menjadi perhatian khusus, oleh kami dalam evaluasi. Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang baik dan implementasi yang lebih baik,” ujar Erick.
Erick menambahkan, keputusan ini bukan karena timnas ini milik siapa-siapa. Tetapi milik Indonesia.
Murianews, Jakarta – Kebersamaan Shin Tae-yong (STY) bersama Timnas Indonesia berakhir. Ini menyusul kepastian dipecatnya pria asal Korea Selatan itu sebagai pelatih timnas Indonesia.
Kontrak STY sebagai pelatih timnas Indonesia sedianya masih berjalan hingga 2027. STY sebelumnya sudah meneken perpanjangan kontrak pada Juni 2024
Kepastian pemecatan STY itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2024).
”Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja coach STY selama ini. Hubungan saya sangat baik, dan kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki,” ujar Erick.
Erick menegaskan, sudah ada sosok yang akan menggantikan STY di kursi pelatih timnas Indonesia. ”Sudah ada calonnya, nanti ada pelatih pengganti,” katanya.
Menurutnya, tanggal 11 Januari 2025, calon pengganti STY dijadwalkan tiba di Indonesia. ”(Tanggal) 11 malem mendarat. Nanti, tanggal 12 (Januari) media bisa tanya jawab,” sambungnya.
Menurut Erick, Sumardji (manajer timnas Indonesia) sudah bertemu coach Shin Tae-yong tadi pagi. ”Dan coach Shin sudah menerima surat menyuratnya. Nanti ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir,” jelasnya.
Punya Program Konsisten...
Menurut Erick, kalau dilihat, PSSI dalam 1,5 sampai dua tahun terakhir punya program konsisten. Di antaranya, kesukseskan bangun timnas putri, kejuaraan U17 dan U20. Pihaknya juga melakukan program secara transparan tanpa agenda tertutup.
”Tetapi tentu dinamika dari Timnas ini, perlu menjadi perhatian khusus, oleh kami dalam evaluasi. Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang baik dan implementasi yang lebih baik,” ujar Erick.
Erick menambahkan, keputusan ini bukan karena timnas ini milik siapa-siapa. Tetapi milik Indonesia.
