"Harapannya memperoleh hasil terbaik, tiga poin. Dan tentunya ini kandang kita, bisa mempertahankan itu. Saya berharap pemain juga maksimal," kata Widodo saat konferensi pers di Stadion GBK Jepara, Kamis (6/2/2025) malam.
Usai bermain imbang melawan PSKC, Widodo mengaku telah mengantongi pola permainan tim asal tanah Pasundan itu. Timya telah menyiapkan cara untuk mengantisipasi permainan PSKC.
Legenda Tim Nasional Indonesia era 90-an itu berharap agar tidak ada miss komunikasi antar pemainnya dalam bentuk apapun. Sehingga strategi yang sudah disiapkan bisa berjalan maksimal.
Persijap diharapkan bisa bisa menciptakan gol dengan cepat. Situasi ini dipastikan akan memberi pengaruh pada jalannya pertandingan secara keseluruhan.
Widodo juga telah menginteruksikan kepada seluruh pemain Persijap untuk mewaspadai gerakan setiap pemain lawan. Jangan sampai bisa berbuat banyak di wilayah permainan Persijap.
"Saya kira semua pemain (PSKC) yang masuk ke sepertiga pertahanan kita itu harus kita waspadai. Tidak terkecuali striker, pemain belakang pun bisa. Contohnya bek yang overlaping itu harus kita waspadai," jelas Widodo.
Widodo menyebut seluruh pemainnya dalam kondisi siap diturunkan dalam pertandingan Jumat (7/2/2025) malam. Sehingga mereka bisa menjawab keinginan seluruh pecinta Laskar Kalinyamat, bahwa untuk bisa membuka peluang lolos ke babak berikutnya, Persijap wajib menang.
Murianews, Jepara – Persijap Jepara akan kembali melakoni laga kandang di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jumat (7/2/2025) malam. Di lanjutan Babak 8 Besar Liga 1 2024/2025 ini, mereka dituntut menang jika ingi membuka peluang.
Kali ini Laskar Kalinyamat akan menjamu Laskar Sangkuriang, PSKC Cimahi. Pertandingan Persijap vs PSKC ini menjadi laga krusial bagi tuan rumah.
Bagi Persijap, laga ini merupakan laga hidup mati di babak 8 Besar Liga 2. Sebab Persijap Jepara dalam tiga pertandingan awal, belum pernah merebut kemenangan.
Pekan lalu, Persijap hanya mampu mengemas poin satu setelah menahan imbang PSKC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Hasil itu membuat Persijap menempati posisi dasar klasmen sementara di grup Y Babak 8 Besar Liga 2.
Selanjutnya sejak diperbolehkan menggunakan Stadion GBK sebagai kandang, Persijap sudah dua kali menelan hasil imbang. Ini menjadi catatan penting bagi tim kebanggaan masyarakat Jepara itu.
Pekan lalu, laga Persijap vs PSKC di Si Jalak Harupat, diwarnai hujan gol. Dua kali 45 menit, enam gol tersaji, untuk skor akhir mejadi 3-3.
Widodo Cahyono Putro, pelatih Persijap Jepara menyampaikan, pihaknya telah meminta kepada anak asuhnya untuk memperkuat kepercayaan diri. Sehingga diharapkan bisa memperoleh hasil terbaik.
Hasil terbaik...
"Harapannya memperoleh hasil terbaik, tiga poin. Dan tentunya ini kandang kita, bisa mempertahankan itu. Saya berharap pemain juga maksimal," kata Widodo saat konferensi pers di Stadion GBK Jepara, Kamis (6/2/2025) malam.
Usai bermain imbang melawan PSKC, Widodo mengaku telah mengantongi pola permainan tim asal tanah Pasundan itu. Timya telah menyiapkan cara untuk mengantisipasi permainan PSKC.
Legenda Tim Nasional Indonesia era 90-an itu berharap agar tidak ada miss komunikasi antar pemainnya dalam bentuk apapun. Sehingga strategi yang sudah disiapkan bisa berjalan maksimal.
Persijap diharapkan bisa bisa menciptakan gol dengan cepat. Situasi ini dipastikan akan memberi pengaruh pada jalannya pertandingan secara keseluruhan.
Widodo juga telah menginteruksikan kepada seluruh pemain Persijap untuk mewaspadai gerakan setiap pemain lawan. Jangan sampai bisa berbuat banyak di wilayah permainan Persijap.
"Saya kira semua pemain (PSKC) yang masuk ke sepertiga pertahanan kita itu harus kita waspadai. Tidak terkecuali striker, pemain belakang pun bisa. Contohnya bek yang overlaping itu harus kita waspadai," jelas Widodo.
Widodo menyebut seluruh pemainnya dalam kondisi siap diturunkan dalam pertandingan Jumat (7/2/2025) malam. Sehingga mereka bisa menjawab keinginan seluruh pecinta Laskar Kalinyamat, bahwa untuk bisa membuka peluang lolos ke babak berikutnya, Persijap wajib menang.
Editor: Budi Santoso
