Para suporter larut dalam euforia. Tanpa mempedulikan derasnya hujan, mereka tetap bernyanyi dan berteriak atas kemenangan Bumi Kartini.
Sambil bernyanyi, ribuan suporter itu menyalakan flare dan kembang api. Mereka meluapkan kegembiraan setelah menahan sebelas tahun karena harus terjungkal ke Liga 2, bahkan sempat dua tahun ke Liga 3.
Yuan, salah satu suporter Persijap terlihat sangat terharu. Sambil terbata-bata, dia meluapkan kegembiraan itu.
”Kemenangan ini, momen ini sudah kami tunggu-tunggu setelah sebelas tahun terseok-seok di kasta terendah,” kata dia.
Murianews, Jepara – Euforia kemenangan sekaligus lolosnya Persijap Jepara ke Liga 1 diberkati dengan hujan. Ribuan suporter tumplek blek di Alun-Alun Jepara 1 hingga memerah.
Para suporter larut dalam euforia. Tanpa mempedulikan derasnya hujan, mereka tetap bernyanyi dan berteriak atas kemenangan Bumi Kartini.
Sambil bernyanyi, ribuan suporter itu menyalakan flare dan kembang api. Mereka meluapkan kegembiraan setelah menahan sebelas tahun karena harus terjungkal ke Liga 2, bahkan sempat dua tahun ke Liga 3.
”Kota ini naik kasta. Champione! Champione!” teriak ribuan Laskar Kalinyamat itu.
Yuan, salah satu suporter Persijap terlihat sangat terharu. Sambil terbata-bata, dia meluapkan kegembiraan itu.
”Kemenangan ini, momen ini sudah kami tunggu-tunggu setelah sebelas tahun terseok-seok di kasta terendah,” kata dia.
Naik Kasta...
Yuan sangat berterima kasih kepada pemain dan manajemen Persijap yang sudah mempersembahkan kemenangan ini. Hasil ini membayar tuntas pengorbanan mereka selama ini.
”Saat Persijap harus bermain di Magelang, saya dan kawan-kawan selalu hadir. Memberikan dukungan untuk kemenangan Persijap. Sejak dari Liga 3, kami setia menemani. Hari ini, kita naik kasta,” ucap Yuan.
Persijap menang tipis atas PSPS Pekanbaru dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Laskar Kalinyamat. Gol semata wayang itu dicetak oleh Leonardo Silva Lelis di menit ke 84.
Satu gol itu memastikan Persijap finis di peringkat ketiga Liga 2 dan merebut tiket tunggal ke Liga 1 musim depan.
Editor: Zulkifli Fahmi
