Kamis, 20 November 2025

Murianews, KudusTinju merupakan olahraga yang cukup populer dan menarik di kalangan masyarakat. Apabila tertarik menekuni dunia tinju maka perlu menyimak tiga kunci sukses berikut ini.

Pelatih Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Kudus Suwono mengatakan, kunci pertama yang perlu dimiliki seseorang yang ingin bergiat di tinju adalah nyali. Ia menegaskan, dalam dunia tinju nyali adalah hal utama yang perlu diperhatikan.

”Nyali ini paling susah membentuknya karena setiap orang memiliki nyali yang berbeda. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi nyali seseorang, seperti didikan keluarga,” terangnya kepada Murianews.com, Selasa (29/10/2024).

Meskipun begitu, nyali bisa dibentuk dengan kuat ketika rutin mengikuti latihan. Setiap orang bisa membangun nyali dengan memperbanyak mengikuti turnamen.

Ia menegaskan, dengan memperbanyak itu, pemain pemula bisa menambah jam terbang. Selain itu, pemain bertemu dengan banyak musuh yang berbeda-beda sehingga dengan sendirinya mentalnya terbentuk.

”Kalau hanya latihan biasa tapi tidak pernah ikut turnamen atau laga-laga di luar susah terbentuk nyalinya,” ujarnya.

Lalu, kunci kedua adalah fisik yang baik. Menjadi pemain tinju harus siap dihadapkan dengan latihan fisik yang cukup.

Ini lantaran, tinju memerlukan kekuatan fisik yang lebih. Setiap pemain yang memiliki teknik bagus tapi fisik yang kurang akan susah melewati pertandingan

”Perlu latihan daya tahan tubuh seperti lari dan sebagainya. Kemudian untuk penguatan tubuh perlu latihan seperti push up, sit up dan lain-lain. Fisik itu penting, misal dalam pertandingan ronde satu dan dua dapat poin banyak tapi setelah itu fisik lemah ya percuma,” jelasnya.

Terakhir, adalah kemampuan teknik dasar tinju. Ia menyebut teknik dasar ini berupa langkah-langkah dan pukulan.

Ia mengutarakan, latihan teknik terbilang mudah karena di tinju hanya ada beberapa teknik. Mungkin ada tambahan dengan variasi-variasi tertentu.

”Teknik pukulan di tinju kan cuma empat jab, cross, hook, uppercut. Mudah dihafal hanya perlu dilatih secara bertahap,” ungkapnya.

Setelah menguasai ini, baru dilanjutkan dengan latihan lainnya. Suwono mengatakan, latihan lanjutan bisa berupa ketepatan pukulan, kecepatan, hingga bertahan.

Ia menambahkan, kadang kala banyak pelatih maupun pemain yang tidak mau meniti proses dari tahap ke tahap. Beberapa ada yang ingin langsung bertarung dan bertarung.

”Sebenarnya latihan itu tidak melulu harus bertarung satu sama lain, kalau seperti ini takutnya pemain yang belum siap bisa tidak menikmati latihan. Ini kadang jadi kesalahan mendasar,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler