Ketua KONI: Tinju Kudus Hanya Dapat Dana Rp 50 Juta Tahun Ini
Murianews
Sabtu, 18 Mei 2024 00:42:00
Murianews, Kudus – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus Sulistiyanto mengatakan Persatuan Tinju Amatir (Pertina) hanya mendapat jatah dana Rp 50 juta tahun ini. Dana tersebut diambilkan dari dana yang diberikan pemkab melalui APBD.
”Tahun ini kami mendapatkan Rp 4,7 miliar dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Untuk Pertina (tinju) mendapat Rp 50 juta,” kata Sulis pada Murianews.com, Jumat (17/5/2024)
Sistem distribusi dana, kata Sulis, mempertimbangkan banyak hal. Termasuk prestasi dan keaktifan Pengurus Kabupaten (Pengkab). Sebab, Pengkab adalah wadah untuk pembinaan masing-masing cabang olahraga.
Selain itu, pemberian dana juga diukur dari tiga hal. Pertama adalah olahraga besar dan banyak penggemar. Contoh olahraga ini adalah sepak bola, silat, voli, bulu tangkis, basket serta tenis meja.
”Kedua adalah olahraga mahal, seperti berkuda dan hoki. Ketiga adalah olahraga sulit, seperti tinju, muaythai, kick-boxing, Brazilian juijitsu dan kempo,” ungkapnya.
Distribusi dana akan lebih besar mengalir untuk olahraga besar dan banyak penggemar. Sebab, sponsor dari stakeholder memberi pengaruh besar. Contoh olahraga yang bersponsor kuat di Kudus adalah bulu tangkis dan tenis meja.
”Sementara, tinju termasuk cabor sulit. Banyak orang suka menonton tinju, tapi takut untuk belajar tinju terlalu dalam. Maka dari itu, kami pun mengalokasikan dana ke cabor yang lebih strategis,” ungkap Sulis.
Untuk mengatasi hal ini, Sulis sudah melakukan pengelompokan famili olahraga, seperti tinju, kick-boxing, dan muaythai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dana yang keluar.
”Efisiensi itu misalnya, membeli satu sarana prasarana untuk digunakan bersama. Contohnya adalah membeli satu ring tinju untuk digunakan bersama-sama sesuai keluarga olahraganya. Ini sudah kami komunikasikan,” ungkap Sulis.
Karena itu, ia berharap para atlet bisa lebih legawa. Ia juga mendorong para atlet tinju agar tetap tangguh walaupun dalam kondisi yang sulit.
”Jangan jadikan dana masalah utama. Jadilah insan pencinta olahraga yang membentuk karakter baik. Juga memiliki jasmani maupun rohani yang sehat,” imbuh Sulis.
Reporter: Zulfa Amila Shaliha
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus Sulistiyanto mengatakan Persatuan Tinju Amatir (Pertina) hanya mendapat jatah dana Rp 50 juta tahun ini. Dana tersebut diambilkan dari dana yang diberikan pemkab melalui APBD.
”Tahun ini kami mendapatkan Rp 4,7 miliar dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Untuk Pertina (tinju) mendapat Rp 50 juta,” kata Sulis pada Murianews.com, Jumat (17/5/2024)
Sistem distribusi dana, kata Sulis, mempertimbangkan banyak hal. Termasuk prestasi dan keaktifan Pengurus Kabupaten (Pengkab). Sebab, Pengkab adalah wadah untuk pembinaan masing-masing cabang olahraga.
Selain itu, pemberian dana juga diukur dari tiga hal. Pertama adalah olahraga besar dan banyak penggemar. Contoh olahraga ini adalah sepak bola, silat, voli, bulu tangkis, basket serta tenis meja.
”Kedua adalah olahraga mahal, seperti berkuda dan hoki. Ketiga adalah olahraga sulit, seperti tinju, muaythai, kick-boxing, Brazilian juijitsu dan kempo,” ungkapnya.
Distribusi dana akan lebih besar mengalir untuk olahraga besar dan banyak penggemar. Sebab, sponsor dari stakeholder memberi pengaruh besar. Contoh olahraga yang bersponsor kuat di Kudus adalah bulu tangkis dan tenis meja.
”Sementara, tinju termasuk cabor sulit. Banyak orang suka menonton tinju, tapi takut untuk belajar tinju terlalu dalam. Maka dari itu, kami pun mengalokasikan dana ke cabor yang lebih strategis,” ungkap Sulis.
Untuk mengatasi hal ini, Sulis sudah melakukan pengelompokan famili olahraga, seperti tinju, kick-boxing, dan muaythai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dana yang keluar.
”Efisiensi itu misalnya, membeli satu sarana prasarana untuk digunakan bersama. Contohnya adalah membeli satu ring tinju untuk digunakan bersama-sama sesuai keluarga olahraganya. Ini sudah kami komunikasikan,” ungkap Sulis.
Karena itu, ia berharap para atlet bisa lebih legawa. Ia juga mendorong para atlet tinju agar tetap tangguh walaupun dalam kondisi yang sulit.
”Jangan jadikan dana masalah utama. Jadilah insan pencinta olahraga yang membentuk karakter baik. Juga memiliki jasmani maupun rohani yang sehat,” imbuh Sulis.
Reporter: Zulfa Amila Shaliha
Editor: Supriyadi