Polres Grobogan juga mengimbau kepada seluruh suporter sepakbola di Grobogan untuk menjaga kedamaian dan sportivitas. Baik sebelum, selama, maupun setelah pertandingan.
"Kami ingin semua pihak, baik suporter maupun pemain, dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan sepakbola berlangsung," tambahnya.
Seluruh lapisan masyarakat juga diminta ikut menjaga kondusivitas dan ketertiban di wilayah Grobogan. Polres Grobogan dalam ha ini akan menindak tegas siapapun yang membuat ricuh dan rusuh di Grobogan.
Pertandingan kandang terakhir Persipur Purwodadi di penyisihan Grup B Liga 4 Jateng, di Stadion Krida Bhakti Purwodadi berakhir ricuh. Dalam laga ini, Laskar Petir-julukan Persipur akhirnya menelan kekalahan 1-3 dari Persebi Boyolali.
Kericuhan terjadi menjelang akhir babak kedua, usai pemain Persipur gagal mengeksekusi penalti. Pertandingan Persipur vs Persebi dihentikan pada menit ke-88.
Kericuhan bermula dari aksi suporter di tribun timur yang melakukan lemparan ke sesama suporter. Situasi kemudian memburuk hingga ratusan suporter turun ke lapangan.
Laga ini akhirnya dinyatakan selesai, dengan skor akhir 3-1 untuk kemenangan Persebi Boyolali. Kericuhan supurter Persipur di dalam stadion kemudian merembet ke luar stadion.
Murianews, Grobogan – Polres Grobogan menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam kericuhan suporter di Persipur vs Persebi Boyolali di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu (5/2/2025) sore.
Pada pertandingan kandang terakhir Grup B Liga 4 Jateng tersebut, suporter Persipur melakukan tindakan anarkis yang sangat disayangkan. Situasi ini semakin memperburuk citra Persipur yang disaat bersamaan gagal lolos ke 8 Besar Liga 4 karena kalah 1-3 dari Persebi Boyolali.
Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto menjelaskan, menyusul ricuh suporter Persipur ini, pihaknya telah melakukan langkah-langkah drastis. Polres Grobogan merespons dan bergerak cepat dengan melakukan upaya yang dibutuhkan.
Polres Grobogan disebutkannya telah mengamankan sejumlah orang yang diduga mengetahui dan terlibat dalam insiden ricuh suporter Persipur ini. Kericuhan yang meluas hingga di luar stadion ini disebutkan melibatkan sesama suporter Persipur Purwodadi sendiri.
Para personel Polres Grobogan yang ditugaskan untuk mengawal para suporter Persipur juga membubarkan kerumunan yang masih terjadi. Mereka dihimbau agar tidak terprovokasi dan kembali ke rumah masing-masing dengan tertib.
AKP Danang menyampaikan, usai terjadinya insiden tersebut, puluhan pemuda yang diduga kuat mengetahui kejadian dimintai keterangan lebih lanjut oleh Satreskrim. Selanjutnya akan dilakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu.
"Kami bertindak cepat untuk mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dan mengetahui keributan tersebut, agar situasi tidak semakin memburuk," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025) malam.
Akan Ditindak...
Polres Grobogan juga mengimbau kepada seluruh suporter sepakbola di Grobogan untuk menjaga kedamaian dan sportivitas. Baik sebelum, selama, maupun setelah pertandingan.
"Kami ingin semua pihak, baik suporter maupun pemain, dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan sepakbola berlangsung," tambahnya.
Seluruh lapisan masyarakat juga diminta ikut menjaga kondusivitas dan ketertiban di wilayah Grobogan. Polres Grobogan dalam ha ini akan menindak tegas siapapun yang membuat ricuh dan rusuh di Grobogan.
Pertandingan kandang terakhir Persipur Purwodadi di penyisihan Grup B Liga 4 Jateng, di Stadion Krida Bhakti Purwodadi berakhir ricuh. Dalam laga ini, Laskar Petir-julukan Persipur akhirnya menelan kekalahan 1-3 dari Persebi Boyolali.
Kericuhan terjadi menjelang akhir babak kedua, usai pemain Persipur gagal mengeksekusi penalti. Pertandingan Persipur vs Persebi dihentikan pada menit ke-88.
Kericuhan bermula dari aksi suporter di tribun timur yang melakukan lemparan ke sesama suporter. Situasi kemudian memburuk hingga ratusan suporter turun ke lapangan.
Laga ini akhirnya dinyatakan selesai, dengan skor akhir 3-1 untuk kemenangan Persebi Boyolali. Kericuhan supurter Persipur di dalam stadion kemudian merembet ke luar stadion.
Editor: Budi Santoso
