Kepastian ini disambut dengan optimisme tinggi. Ketua Pelaksana Cabor Tenis Meja Popnas XVII, Yon Mardiyono menyatakan bahwa momen ini adalah kesempatan emas bagi atlet muda untuk membuktikan kerja keras yang dilakukan selama bertahun-tahun.
”Ini adalah kesempatan yang telah lama ditunggu. Bukan sekadar kompetisi, tapi kesempatan untuk menyalakan kembali semangat tenis meja pelajar Indonesia dan membawa nama daerah di kancah nasional,” ujar legenda tenis meja tersebut.
Hal ini wujud nyata semangat kesetaraan dan inklusivitas dalam olahraga pelajar Indonesia.
”Para atlet muda difabel akan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. Mereka bertanding untuk menginspirasi, membuktikan bahwa semangat juang dan dedikasi bisa melampaui batas fisik,” tegasnya.
Murianews, Kudus – Penantian panjang para atlet pelajar tenis meja di seluruh Indonesia berakhir. Cabang olahraga (cabor) tenis meja secara resmi kembali dipertandingkan dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII dan Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Paperpenas) XI pada tahun 2025.
Kepastian ini disambut dengan optimisme tinggi. Ketua Pelaksana Cabor Tenis Meja Popnas XVII, Yon Mardiyono menyatakan bahwa momen ini adalah kesempatan emas bagi atlet muda untuk membuktikan kerja keras yang dilakukan selama bertahun-tahun.
”Ini adalah kesempatan yang telah lama ditunggu. Bukan sekadar kompetisi, tapi kesempatan untuk menyalakan kembali semangat tenis meja pelajar Indonesia dan membawa nama daerah di kancah nasional,” ujar legenda tenis meja tersebut.
Menurut Yon, Popnas dan Paperpenas 2025 kali ini terasa lebih istimewa karena tenis meja juga akan hadir di Paperpenas, ajang bagi atlet pelajar difabel.
Hal ini wujud nyata semangat kesetaraan dan inklusivitas dalam olahraga pelajar Indonesia.
”Para atlet muda difabel akan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. Mereka bertanding untuk menginspirasi, membuktikan bahwa semangat juang dan dedikasi bisa melampaui batas fisik,” tegasnya.
Digelar Mandiri...
Menariknya, keikutsertaan tenis meja Popnas dan Paperpenas 2025 dijalankan secara mandiri.
Yon Mardiyono menjelaskan bahwa hal ini membuka peluang besar untuk kolaborasi positif antara dunia olahraga, pendidikan, dan sektor swasta yang memiliki komitmen terhadap pengembangan prestasi pelajar.
”Melalui kemitraan dan dukungan sponsor, kami ingin memastikan langkah besar ini berjalan dengan baik dan bermartabat,” kata Yon Mardiyono.
Secara keseluruhan, Yon Mardiyono berharap kembalinya tenis meja ini menjadi simbol kebangkitan, kesetaraan, dan persatuan.
”Lebih dari sekadar kerja sama, ini adalah komitmen untuk menumbuhkan generasi muda berprestasi dan inklusif. Di setiap pukulan raket, ada tekad, harapan, dan kebanggaan bangsa yang terus tumbuh,” pungkasnya.