Naturalisasi Maarten Paes Temui Jalan Terjal
Zulkifli Fahmi
Senin, 12 Februari 2024 13:40:00
Murianews, Jakarta – Proses naturalisasi Marteen Paes agar bisa memperkuat Timnas Indonesia menemui jalan terjal. Itu diungkapkan mantan anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani.
Dalam unggahan di Instagram miliknya @hasaniabdulgani, ia mengungkapkan proses naturalisasi Marteen Paes terganjal soal aturan batas usia untuk bisa dinaturalisasi.
”Kalau berdasar kepada article 9 ayat 2. Benar Maarteen tidak eligible karena pernah bermain untuk Timnas Belanda U21 setelah September 2020. (Batas waktu aturan soal ”persyaratan usia” diberlakukan),” tulis Hasani di akun Instagram pribadinya seperti dikutip Murianews.com, Senin (12/2/2024).
Ia mengatakan, Marteen Paes terakhir kali bermain untuk Timnas Belanda U-21 pada 15 November 2020. Saat itu, tim Negeri Kincir Angin itu melawan Belarus.
Meski begitu, Hasani menyebut masih ada celah yang dapat dimanfaatkan PSSI agar Marteen Paes naturalisasinya tak sia-sia dan dapat bermain untuk Timnas Indonesia.
Ia berharap, PSSI dapat belajar dari kasus Jordi Amat. Di mana, sebelum berseragam Timnas Indonesia, sang bek pernah bermain Timnas Spanyol U-21.
”Namun kalau belajar dari kasus Jordi Amat yang juga pernah bermain di Timnas U21 Spanyol, ada kemiripan. Bedanya Jordi membela Spanyol hanya beberapa minggu sebelum deadline September 2020,” imbuhnya.
Celah yang dimaksud Hasani, yakni ada pasal lain yang menjadi pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen.
”Tapi ada ayat lain di pasal 9 tersebut yang menyatakan pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen. Oleh karenanya menurut saya Maarten masih punya kesempatan kalau federasi (legal tim) jeli melihat aturan, khususnya uraian di articles 9 FIFA tsb. Good luck,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, hambatan terkait naturalisasi proses naturalisasi Maarten Paes.
”Memang terdapat hambatan karena pada usia 22 tahun, Maarten masih membela negara lain yang merupakan anggota FIFA,” kata Arya dikutip dari tvonenews.com, Senin (12/2/2024).
Ia mengungkapkan, memang masalah itu bermuara saat ia bermain untuk Timnas Belanda U-21 dalam kualifikasi Piala Eropa U-21, 15 November 2020.
Arya mengatakan usia kiper FC Dallas itu sudah melewati batas yang diizinkan untuk berganti asosiasi menurut aturan FIFA. Saat itu, Maarten Paes sudah berusia 22 tahun sehingga tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi.
Adapun regulasi FIFA tentang Pergantian Asosiasi seorang pemain termaktub dalam poin 2.b.iii. Dalam regulasi itu disebutkan seorang pemain bisa berpindah tim nasional jika berusia di bawah 21 tahun saat terakhir kali bermain di timnas junior dan senior dalam laga resmi.
Meski begitu, Arya memastikan bahwa PSSI akan tetap melanjutkan proses naturalisasi Maarten Paes.
Murianews, Jakarta – Proses naturalisasi Marteen Paes agar bisa memperkuat Timnas Indonesia menemui jalan terjal. Itu diungkapkan mantan anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani.
Dalam unggahan di Instagram miliknya @hasaniabdulgani, ia mengungkapkan proses naturalisasi Marteen Paes terganjal soal aturan batas usia untuk bisa dinaturalisasi.
”Kalau berdasar kepada article 9 ayat 2. Benar Maarteen tidak eligible karena pernah bermain untuk Timnas Belanda U21 setelah September 2020. (Batas waktu aturan soal ”persyaratan usia” diberlakukan),” tulis Hasani di akun Instagram pribadinya seperti dikutip Murianews.com, Senin (12/2/2024).
Ia mengatakan, Marteen Paes terakhir kali bermain untuk Timnas Belanda U-21 pada 15 November 2020. Saat itu, tim Negeri Kincir Angin itu melawan Belarus.
Meski begitu, Hasani menyebut masih ada celah yang dapat dimanfaatkan PSSI agar Marteen Paes naturalisasinya tak sia-sia dan dapat bermain untuk Timnas Indonesia.
Ia berharap, PSSI dapat belajar dari kasus Jordi Amat. Di mana, sebelum berseragam Timnas Indonesia, sang bek pernah bermain Timnas Spanyol U-21.
”Namun kalau belajar dari kasus Jordi Amat yang juga pernah bermain di Timnas U21 Spanyol, ada kemiripan. Bedanya Jordi membela Spanyol hanya beberapa minggu sebelum deadline September 2020,” imbuhnya.
Celah yang dimaksud Hasani, yakni ada pasal lain yang menjadi pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen.
”Tapi ada ayat lain di pasal 9 tersebut yang menyatakan pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen. Oleh karenanya menurut saya Maarten masih punya kesempatan kalau federasi (legal tim) jeli melihat aturan, khususnya uraian di articles 9 FIFA tsb. Good luck,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, hambatan terkait naturalisasi proses naturalisasi Maarten Paes.
”Memang terdapat hambatan karena pada usia 22 tahun, Maarten masih membela negara lain yang merupakan anggota FIFA,” kata Arya dikutip dari tvonenews.com, Senin (12/2/2024).
Ia mengungkapkan, memang masalah itu bermuara saat ia bermain untuk Timnas Belanda U-21 dalam kualifikasi Piala Eropa U-21, 15 November 2020.
Arya mengatakan usia kiper FC Dallas itu sudah melewati batas yang diizinkan untuk berganti asosiasi menurut aturan FIFA. Saat itu, Maarten Paes sudah berusia 22 tahun sehingga tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi.
Adapun regulasi FIFA tentang Pergantian Asosiasi seorang pemain termaktub dalam poin 2.b.iii. Dalam regulasi itu disebutkan seorang pemain bisa berpindah tim nasional jika berusia di bawah 21 tahun saat terakhir kali bermain di timnas junior dan senior dalam laga resmi.
Meski begitu, Arya memastikan bahwa PSSI akan tetap melanjutkan proses naturalisasi Maarten Paes.