Dianggap Rusak Kemenangan Timnas Indonesia, Mas Anang Minta Maaf
Zulkifli Fahmi
Kamis, 13 Juni 2024 09:01:00
Murianews, Jakarta – Netizen Indonesia menyebut Anang Hermansyah atau Mas Anang telah merusak momen kemenangan Timnas Indonesia vs Filipina di pertandingan Grup F Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Selasa (11/6/2024) malam.
Sejumlah warganet menyayangkan suasana kemenangan Timnas Indonesia menjadi tidak berkesan. Ini dikarenakan sesi menyanyikan lagu ”Indonesia Pusaka” yang biasa dilantunkan usai pertandingan berubah.
Secara tiba-tiba, malah muncul Anang Hermansyah dan Ashanty yang menyanyikan lagu ‘Gebyar-Gebyar’. Sehingga momen sakral bagi para pendukung Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia tidak muncul usai pertandingan di SUGBK, Selasa (11/6/2024) malam WIB.
Menanggapi itu, Mas Anang menyampaikan permintaan maafnya. Melalui unggahan di Instagram miliknya, pelantun Aku Lelakimu itu juga memberikan klarifikasinya.
”Kami Anang Ashanty beserta Management mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para pendukung sepakbola tanah air.. Sedikit kami luruskan cerita nya agar tidak terjadi kesealahpahaman,” tulis Mas Anang dalam unggahannya, seperti dikutip Murianews.com Kamis (13/6/2024).
Dalam unggahannya, Mas Anang menyatakan, pihaknya bukan menawarkan diri untuk tampil mengisi acara tersebut. Melainkan, ia ditawari untuk menjadi pengisi acara itu.
”Suatu kebanggaan saat ditawari mengisi cara ini, walau jauh di lubuh hati kami yg paling dalam ada perasaan khawatir karena merasa lagu2 kami tidak cocok nyanyi di acara tersebut,” ujarnya.
Ia pun menerima tawaran itu dan mengikuti semua aturan serta ketentuan dari panita. Lagu-lagu yang dibawakan pun ditentukan Panitia Penyelenggara dari PSSI. Bahkan, Mas Anang mengklaim dirinya dan manajemen tak mendapatkan bayaran sedikit pun.
”Kami Murni terlibat sbg pendukung tanpa ada pembayaran sedikit pun. karena ini sebagai bentuk Cinta kami pada Indonesia khususnya Tim Nasional Indonesia,” tulisnya.
Lagu Indonesia Pusaka sendiri ditentukan olah panitia. Namun, lagu itu dimainkan saat jeda pertandingan. Kemudian, dua lagu lainnya dinyanyikan usai pertandingan, yakni satu lagu kebangsaan dan satu lagu miliknya.
Mas Anang menyebut, tawaran itu juga sama ketika ia diminta perfom pada Kamis (6/6/2024) yakni saat Timnas Indonesia vs Irak. Pemilihan lagu dan instruksi dari panitia pun dijadikan acuan untuk penampilan pada Selasa (11/6/2024).
”Lalu kami memutuskan mengikuti yg sama. Hanya saja saat itu mungkin euphoria nya berbeda karena Indonesia -Irak kondisi nya jg berbeda. dan saat itu artis perform setelah pemain selesai menyapa penonton. kami pun disini berfikir kami akan melakukan hal yg sama Tapi balik lagi kami tidak mau mengintervensi. Dan hanya mengikuti arahan,” tulis mas Anang.
Mas Anang juga telah menjalankan apa yang sudah disepakati. Hanya saja, lagu Indonesia Pusaka dinyanyikan bukan pada saat live tv.
”Jadi banyak yg mungkin tidak melihat,” katanya.
Untuk lagu setelah pertandingan, Mas Anang memilih lagu ”Kebyar-Kebyar” karena dibebaskan memilih oleh panitia. Lagu itu pun sudah disetujui tanpa perdebatan apa pun.
”Andai aja kami diberikan arahan/ masukan pasti kami akan mengikuti,” katanya.
Terkait lagunya dimatikan, Mas Anang pun meluruskannya. Ia menyebut, bukan dimatikan. Namun, justru ia yang meminta lagu kedua yang dimainkan usai pertandingan disetop.
”Meluruskan hal yg bilang lagu kita dimatikan itu tidak benar. Bahkan Ketika lagu pertama berakhir kebyar-kebyar, kami sdh meminta untuk sudah distop aja lagu kedua... namun mungkin karena panitia acara juga mempersiapkan acara tersebut dan sdh di acc mereka melanjutkan sesuai dengan rundown acara...,” jelasnya.
Mas Anang menyebut, ia sampai meminta alat komunikasi milik panitia untuk menghentikan lagu itu. ”Jadi bukan diberhentikan tetap kami yang meminta dihentikan karena suasana yang kami liat sdh tidak sesuai momentum..,” katanya.
Namun, Mas Anang tak mau menyalahkan siapa pun. Ia memilih menjadikan kesalahan itu sebagai pelajaran baginya.
”Kami berharap sekali saat pemain ada dilapangan kami di info atau di brief, balik lg ini juga salah kami yg seharusnya mempelajari kultur dan budaya apa yg harus dilakukan saat terjadi hal ini,” jelasnya.



