Wasit bernama lengkap Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf itu memberikan banyak sekali pelanggaran ke Timnas Indonesia.
Di situs AFC mencatat, Timnas Indonesia bikin pelanggaran hingga 27 kali, sementara Bahrain hanya 10 kali.
Salah satu keputusannya, insiden berdarah yang dialami Malik Rivaldi. Pemain yang baru debut itu beradu kepala dengan kapten Bahrain, Waleed Alhayam.
Momen yang terjadi di menit pertama itu bermula saat Malik dan Alhayam sama-sama mencoba berebut bola di udara.
Meski wasit sempat menghentikan permainan untuk Malik, namun Alhayam tidak dijatuhi sanksi kartu kuning.
Murianews, Jakarta – Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain di depan mata harus dibegal gegara keputusan kontroversi wasit Ahmed Al Kaf. Pertandingan ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Bahrain International Stadium, Kamis (10/10/2024) itu pun berakhir 2-2.
Sedianya Timnas Indonesia sudah unggul 2-1 hingga waktu normal 90 menit. Dua gol Timnas Indonesia dicetak Ragnar Oratmangoen (45+3) dan Rafael Struick (74).
Bahkan, keunggulan pasukan Garuda yang dipimpin Jay Idzez masih bertahan hingga 6 menit masa injury time. Timnas Indonesia pun dalam posisi menyerang di sisa akhir pertandingan.
Namun, wasit asal Oman itu seakan kehilangan peluitnya dan tetap melanjutkan pertandingan. Alhasil Bahrain akhirnya menyamakan kedudukan lewat Mahroon di menit 90+9.
Tak hanya memberikan ’’bonus’’ waktu di masa injury time agar Bahrain menyamakan kedudukan, wasit asal Oman itu pun memiliki banyak ’’dosa’’ untuk Timnas Indonesia di sepanjang laga itu.
Berikut daftar kontroversi Ahmed Al Kaf di laga Bahrain Vs Timnas Indonesia, Kamis (10/10/2024) malam WIB:
Beri Banyak Pelanggaran untuk Indonesia
Wasit bernama lengkap Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf itu memberikan banyak sekali pelanggaran ke Timnas Indonesia.
Di situs AFC mencatat, Timnas Indonesia bikin pelanggaran hingga 27 kali, sementara Bahrain hanya 10 kali.
Salah satu keputusannya, insiden berdarah yang dialami Malik Rivaldi. Pemain yang baru debut itu beradu kepala dengan kapten Bahrain, Waleed Alhayam.
Momen yang terjadi di menit pertama itu bermula saat Malik dan Alhayam sama-sama mencoba berebut bola di udara.
Meski wasit sempat menghentikan permainan untuk Malik, namun Alhayam tidak dijatuhi sanksi kartu kuning.
Pelanggaran aneh yang diberikan wasit untuk Timnas Indonesia juga terjadi pada menit ke-25. Saat itu, Rafael Struick ditakel pemain Bahrain, namun wasit justru memberikan pelanggaran untuk Timnas Indonesia.
Penggelembungan Waktu Injury Time...
Dosa kedua yakni penggelembungan waktu injury time. Ya, wasit Al Kaf membuat keputusan aneh dengan tak segera merampungkan laga meski tambahan waktu masa injury time yang diberikan sudah terlewati.
Pemberian ’’bonus’’ waktu injury time ini bahkan dua kali dilakukan Al Kaf, yakni saat babak pertama dan babak kedua. Mungkin di babak pertama masih bisa dimaafkan.
Sebab, waktu tersita banyak untuk mengecek gol balasan Timnas Indonesia lewat Ragnar Oratmangoen melalui Video Assistant Referee (VAR) dan Bahrain tak mencetak gol balasan sebelum jeda pertandingan.
Saat itu, wasit keempat memberikan tambahan waktu tujuh menit, namun Al Kaf baru meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama pada menit ke-45+10.
Tapi, ’’bonus’’ waktu masa injury time di babak kedua bikin kubu Timnas Indonesia berang. Bagaimana tidak, saat itu wasit keempat memberikan tambahan waktu 6 menit, tapi Al Kaf tetap melanjutkan pertandingan.
Padahal saat itu, Timnas Indonesia sudah unggul 2-1 hingga menit ke 90+7 dan dalam posisi menyerang. Bahkan, sebelumnya tak ada insiden penting yang membuat wasit harus menunda menuip peluit tanda akhir laga.
Alhasil, Bahrain akhirnya mencetak gol lewat Mahroon di menit ke 90+9. Al Kaf pun baru meniup peluit tanda akhir pertandingan setelah Timnas Indonesia melakukan kick-of usai gol tersebut di menit ke 90+10.
Cek VAR Gol Ragnar, tapi Tidak untuk Mahroon
Wasit Ahmed Al Kaf cukup lama saat mengesahkan gol Ragnar Oratmangoen di menit ke-45+3. Saat itu, pengadil asal Oman harus memeriksa VAR untuk menentukan posisi Ragnar.
Al Kaf pun tampak berulang kali melihat tayangan ulang dalam VAR dan berbicara pada wasit pemantau VAR. Padahal posisi Ragnar jelas-jelas onside.
Berbeda dengan saat gol Mahroon menjelang akhir laga di menit ke-90+9. Gol kontroversi itu tak hanya terjadi dalam ’’bonus’’ waktu injury time yang diberikan Al Kaf.
Wasit tak melakukan VAR Checking saat Mahroon membobol gawang Maarten Paes itu. Padahal, gol tersebut dinilai tidak sah karena Marhoon berada dalam posisi offside.
Dalam tayangan ulang, tampak bola sempat bersentuhan dengan pemain Bahrain sebelum akhirnya ditendang Mahroon yang dalam posisi offside ke gawang Timnas Indonesia.