Rabu, 19 November 2025

Pada pertemuan kedua di Sydney, Nathan kembali melakukan kesalahan dan berperan atas gol penalti Australia.

Ia melakukan tarikan saat situasi bola mati dan membuat wasit menghadiahkan penalti untuk lawan di menit ke-18.

Martin Boyle tanpa ampun langsung membuka keunggulan dan gol tersebut jadi awal dari bencana Timnas Indonesia.

4. Garis Pertahanan Terlalu Tinggi

Kluivert terlalu pede menurunkan pola 4-3-3 dan memperagakan permainan garis pertahanan tinggi. Padahal lawan yang dihadapinya Australia yang merupakan langganan Piala Dunia.

Momentum itu terlihat saat Nishan Velupilay mencetak gol kedua Australia di menit ke-20. Saat itu, ia memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Garuda untuk mengantisipasi serangan balik.

Berbeda dengan Shin Tae-yong, yang memilih bermain pasif dan menunggu untuk kemudian melakukan serangan baik mematikan saat memimpin Timnas Indonesia.

Dosa Terakhir... 

Komentar

Terpopuler