Pelari Olimpiade Uganda Dibakar Hidup-Hidup Oleh Pacarnya
Budi Santoso
Rabu, 4 September 2024 11:53:00
Murianews, Kudus – Kisah tragis menimpa pelari Olimpiade Uganda, Rebecca Cheptegei. Pelari yang finis di urutan ke-44 di maraton wanita Olimpiade Paris 2024 ini, dalam kondisi kritis setelah dibakar hidup-hidup oleh pacarnya di rumahnya.
Pelari maraton Olimpiade Paris 2024 Uganda Rebecca Cheptegei, mendapatkan serangan di rumahnya di daerah Trans Nzoia, Kenya barat, dekat perbatasan Uganda. Pelari ini dibakar hidup-hidup, dan harus dirawat di RS dalam kondisi kritis, karena tubuhnya terbakar 75%.
Seperti dilansir dari The Economic Mail, kabar mengenai kejadian tragis ini disampaikan oleh Federasi Atletik Uganda. Dalam keterangan resminya Federasi Atletik Uganda menyebut pelarinya dibakar oleh pacarnya yang berasal dari Kenya.
"Kami menyesal mengumumkan bahwa atlet kami, Rebecca Cheptegei, yang bertanding di Olimpiade, telah terluka parah dan sedang dirawat di Rumah Sakit di Eldoret. Ini terjadi setelah insiden yang melibatkan pacarnya dari Kenya yang dengan sengaja membakarnya," demikian pernyataan dari Federasi Atletik Uganda.
Menurut laporan The Economic Mail, orang tua Rebecca Cheptegei membeli tanah untuk putri mereka di Trans Nzoia agar lebih dekat dengan pusat pelatihan atletik Kenya. Pelari berusia 33 tahun itu lolos ke Olimpiade Paris 2024 musim panas lalu, dan finis di tempat ke-44 di nomor maraton putri.
Kepolisian Trans Nzoia County mengatakan pacar Rebecca Cheptegei menuangkan sekaleng bensin padanya dan membakarnya dalam sebuah pertengkaran yang terjadi 1 Agustus 2024 lalu. Sebelum serangan, pasangan itu diketahui telah terlibat pertengkaran memperebutkan tanah dimana rumah itu dibangun.
Pacar Rebeca Cheptegei juga terbakar parah dalam kejadian ini. Keduanya masih dalam perawatan spesialis di sebuah rumah sakit di Eldoret, Kenya, sampai saat ini.
"Pasangan itu terdengar berdebat di luar rumah mereka. Selama pertengkaran, pacarnya terlihat menuangkan bensin ke wanita itu sebelum menyalakan api," kata Kepala Polisi Trans Nzoia County Jeremiah ole Kosiom.
Serangan yang terjadi pada Rebecca Cheptegei yang dibakar hidup-hidup, menjadi insiden kekerasan yang terjadi kesekian kalinya menimpa atlet wanita di Kenya dan Uganda. Pada Oktober 2021, pelari cepat Olimpiade Agnes Tirop juga ditikam sampai meninggal di rumahnya di Iten, sekitar 35 kilometer sebelah timur Eldoret.
Enam bulan kemudian, Damaris Muthee Mutua, seorang atlet Kenya yang membela Bahrain, ditemukan tewas di rumah pacarnya di Iten. Laporan otopsi mengatakan atlet ini dicekik. Paling akhir adalah kejadian yang menimpa Rebecca Cheptegei yang dibakar hidup-hidup oleh pacarnya.



