Sebagian besar atlet melaporkan bahwa medali mereka mengalami kerusakan parah. Wujudnya berupa goresan, pengelupasan, dan tampilan yang kehilangan keindahan aslinya.
Clement Secchi perenang asal Prancis, menggambarkan medali emasnya tampak seperti "kulit buaya" karena kerusakan pada lapisan luarnya. Atlet lainnya, seperti Yohann Ndoye-Brouard dan pesenam Brasil Rebeca Andrade, juga menunjukkan kerusakan serupa, bahkan menyatakan bahwa medali mereka terlalu tergores untuk dikenakan.
Menurut laporan dari La Lettre, masalah ini disebabkan oleh penggunaan senyawa terlarang, kromium trioksida, dalam proses pelapisan. Bahan ini, meskipun memberikan tampilan awal yang indah, tidak tahan terhadap penggunaan jangka panjang, terutama dalam kondisi pemakaian aktif oleh para atlet.
Medali Olimpiade Paris 2024 memiliki keunikan tersendiri karena mengandung bagian dari Menara Eiffel. Namun masalah dalam bahan dan pelapisannya mencoreng reputasi kemewahan medali tersebut.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) segera merespons dengan janji untuk mengganti semua medali yang rusak. Monnaie de Paris juga mengakui kesalahan mereka dalam proses produksi dan telah berkomitmen untuk memperbaiki masalah ini.
Murianews, Kudus – Lebih dari 100 atlet yang berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024 telah mengembalikan medali mereka setelah mendapati kerusakan signifikan. Kejadian ini telah menjadi sorotan besar dan memicu diskusi luas tentang kualitas medali yang diproduksi oleh Monnaie de Paris (Paris Mint).
Kontroversi mengenai medali Olimpiade bermula ketika sejumlah atlet mulai memposting gambar medali mereka yang terkelupas dan rusak hanya beberapa hari setelah kemenangan mereka.
Sebagian besar atlet melaporkan bahwa medali mereka mengalami kerusakan parah. Wujudnya berupa goresan, pengelupasan, dan tampilan yang kehilangan keindahan aslinya.
Clement Secchi perenang asal Prancis, menggambarkan medali emasnya tampak seperti "kulit buaya" karena kerusakan pada lapisan luarnya. Atlet lainnya, seperti Yohann Ndoye-Brouard dan pesenam Brasil Rebeca Andrade, juga menunjukkan kerusakan serupa, bahkan menyatakan bahwa medali mereka terlalu tergores untuk dikenakan.
Menurut laporan dari La Lettre, masalah ini disebabkan oleh penggunaan senyawa terlarang, kromium trioksida, dalam proses pelapisan. Bahan ini, meskipun memberikan tampilan awal yang indah, tidak tahan terhadap penggunaan jangka panjang, terutama dalam kondisi pemakaian aktif oleh para atlet.
Medali Olimpiade Paris 2024 memiliki keunikan tersendiri karena mengandung bagian dari Menara Eiffel. Namun masalah dalam bahan dan pelapisannya mencoreng reputasi kemewahan medali tersebut.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) segera merespons dengan janji untuk mengganti semua medali yang rusak. Monnaie de Paris juga mengakui kesalahan mereka dalam proses produksi dan telah berkomitmen untuk memperbaiki masalah ini.
Segera Diganti...
“Kami telah merevisi proses produksi dan mengganti jenis pernis yang digunakan untuk memastikan medali lebih tahan lama,” ungkap juru bicara Monnaie de Paris. Mereka juga menyatakan bahwa medali pengganti akan mulai didistribusikan kepada atlet pada kuartal pertama tahun 2025.
Meskipun medali emas Olimpiade 2024 sebenarnya sebagian besar terbuat dari perak dan dilapisi emas, masalah ini tetap menimbulkan kekecewaan mendalam bagi para atlet. Bagi mereka, medali bukan hanya simbol kemenangan, tetapi juga penghargaan atas kerja keras dan dedikasi mereka.
Penggantian medali baru diharapkan dapat memulihkan semangat para atlet, sekaligus memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang di Olimpiade berikutnya.
Dengan janji perbaikan dan penggantian medali oleh IOC, para atlet berharap medali baru dapat lebih sesuai dengan prestasi mereka. Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara olahraga internasional untuk memastikan bahwa simbol kemenangan dan pengakuan tetap berkualitas tinggi dan bertahan lama.