Rabu, 19 November 2025

Peristiwa ini diduga dipicu oleh iring-iringan suporter Persiku yang melintasi wilayah Pati dengan atribut klub. Pelemparan batu dilaporkan terjadi, menyebabkan beberapa kendaraan rusak dan melukai dua orang suporter.

Berikutna, saat Persijap Jepara menjamu Persipa Pati pada bulan Agustus 2024, terjadi insiden perusakan properti di sekitar Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jepara. Beberapa kios pedagang kecil di luar stadion menjadi sasaran setelah pertandingan, yang berakhir dengan kekalahan Persipa.

Suporter yang kecewa diduga melampiaskan amarah mereka dengan tindakan destruktif. Insiden ini menuai kecaman dari masyarakat lokal, dan pihak manajemen Persipa kemudian meminta maaf atas ulah sebagian kecil pendukungnya.

Perseteruan suporter dilingkup Derby Muria juga merambah ke aksi vandalisme. Beberapa dinding di kawasan pusat kota Kudus ditemukan penuh dengan coretan bernada provokatif terhadap Persijap Jepara setelah laga pada Oktober 2024.

Pesan-pesan tersebut memuat ejekan kepada tim dan suporter Persijap, yang dianggap membangkitkan tensi persaingan. Manajemen Persiku segera mengecam aksi tersebut dan berjanji akan membantu mencari pelaku.

Selain kejadian fisik, Derby Muria juga menjadikan media sosial sebagai arena ’pertarungan’ bagi pendukung ketiga klub. Akun-akun fanbase suporter kerap terlihat saling serang dengan unggahan bernada provokatif, ejekan terhadap hasil pertandingan, hingga hinaan pribadi kepada pemain dan pelatih lawan.

Perang Komentar...

Komentar

Terpopuler