Dengan masih menyisakan banyak perdebatan tentang perubahan besar, The Three Lions masih dominan dengan pola permainan seperti di era Gareth Southgate. Kemenangan Timnas Inggris ini mungkin bukan kejutan besar, namun tetap menghadirkan sesuatu yang dinantikan para penggemar Inggris.
Sejak awal laga, Timnas Inggris mendikte permainan dan memaksa Latvia bertahan mati-matian. Semua seperti menunggu, sampai kapan Latvia akan mampu bertahan atas serangan bergelombag yang dibangun oleh Timnas Inggris dibawah Thomas Tuchel.
Menyadari kalah kelas, Latvia menumpuk pemain di belakang untuk menghalau serangan The Three Lions. Namun, tembok pertahanan mereka mulai retak ketika Reece James melepaskan tendangan bebas spektakuler dari jarak 25 yard, pada menit ke-38.
Tendangan bebas Reece James meluncur melengkung indah ke sudut atas gawang Latvia dan merubah skor. Media Inggris langsung menyebut gol ini sebagai sebuah eksekusi yang pantas disebut “Beckham-esque”, merujuk banyak tendangan bebas yang dilakukan David Beckham untuk Inggris di masa lampau.
Di laga ini, Jude Bellingham juga sekali lagi membuktikan mengapa dirinya disebut menjadi salah satu bakat paling cemerlang di Eropa. Jude bermain seperti maestro di lini tengah, menemukan ruang yang tak terlihat oleh pemain lain.
Pergerakannya di antara lini pertahanan Latvia begitu luwes, dan memberikan kesulitan luar biasa bagi pemain Latvia. Entah karena njomplangnya kualitas permainan, atau memang kehebatan dari Jude Bellingham, yang jelas memberi permainan Timnas Inggris menjadi lebih mudah.''
Murianews, Kudus – Era baru Timnas Inggris di bawah Thomas Tuchel berjalan mulus sejauh ini. Pada Selasa (25/3/2025) dinihari WIB, Timns Inggris menang 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa Grup K, yang berlangsung di Stadion Wembley, London.
Dengan masih menyisakan banyak perdebatan tentang perubahan besar, The Three Lions masih dominan dengan pola permainan seperti di era Gareth Southgate. Kemenangan Timnas Inggris ini mungkin bukan kejutan besar, namun tetap menghadirkan sesuatu yang dinantikan para penggemar Inggris.
Sejak awal laga, Timnas Inggris mendikte permainan dan memaksa Latvia bertahan mati-matian. Semua seperti menunggu, sampai kapan Latvia akan mampu bertahan atas serangan bergelombag yang dibangun oleh Timnas Inggris dibawah Thomas Tuchel.
Menyadari kalah kelas, Latvia menumpuk pemain di belakang untuk menghalau serangan The Three Lions. Namun, tembok pertahanan mereka mulai retak ketika Reece James melepaskan tendangan bebas spektakuler dari jarak 25 yard, pada menit ke-38.
Tendangan bebas Reece James meluncur melengkung indah ke sudut atas gawang Latvia dan merubah skor. Media Inggris langsung menyebut gol ini sebagai sebuah eksekusi yang pantas disebut “Beckham-esque”, merujuk banyak tendangan bebas yang dilakukan David Beckham untuk Inggris di masa lampau.
Di laga ini, Jude Bellingham juga sekali lagi membuktikan mengapa dirinya disebut menjadi salah satu bakat paling cemerlang di Eropa. Jude bermain seperti maestro di lini tengah, menemukan ruang yang tak terlihat oleh pemain lain.
Pergerakannya di antara lini pertahanan Latvia begitu luwes, dan memberikan kesulitan luar biasa bagi pemain Latvia. Entah karena njomplangnya kualitas permainan, atau memang kehebatan dari Jude Bellingham, yang jelas memberi permainan Timnas Inggris menjadi lebih mudah.''
Kombinasi...
Tak hanya itu, kombinasi Morgan Rogers dan Jarrod Bowen di sisi lapangan juga memberikan ancaman konstan. Serangan mereka begitu tajam, memaksa Latvia semakin tenggelam dalam pertahanan total. Ketika Tuchel mengganti Curtis Jones dengan Rogers, Inggris semakin mendominasi, mengurung Latvia di kotak penalti mereka sendiri.
Meskipun Timnas Inggris mendominasi dengan begitu agresif, mereka justru mengalami kemacetan di lini depan. Terlalu banyak pemain yang berdesakan di dalam kotak penalti, sehingga dalam sebuah momen, Marcus Rashford secara tak sengaja menghalangi sundulan Bellingham. Skor 1-0 tak berubah hingga turun minum.
Momentum baru muncul saat Eberechi Eze masuk di babak kedua. Kecepatannya membawa dimensi berbeda dalam permainan Inggris. Kombinasi cepat dengan Declan Rice menghasilkan umpan tarik sempurna untuk Harry Kane, yang dengan tenang menyelesaikan peluang ke gawang kosong pada menit ke-68.
Tak cukup di situ, Eze menutup pesta gol dengan sebuah penyelesaian yang mungkin berbau keberuntungan. Sebuah defleksi terjadi hingga luncuran bola membingungkan penjaga gawang Latvia.
Meski terlihat seperti kemenangan rutin, hasil ini setidaknya menjadi jawaban Thomas Tuchel dari pergunjingan mengenai perubahan Timnas Inggris yang dijanjikannya. Timnas Inggris mungkin masih terasa seperti era Southgate dalam beberapa aspek, tetapi Tuchel menujukan kecerdikan dalam taktik dan mentalitas.
Berikutnya Thomas Tuchel dan Timnas Inggris akan segera menghadapi tim-tim besar di Eropa atau bahkan dunia. Itu akan menjadi tantangan sebenarnya bagi Thomas Tuchel di Three Lions.