Pada masa jayanya bersama Manchester United, Nemanja Vidic kerap harus berhadapan dengan sosok Fernando Torres, striker asal Spanyol yang bermain di Liverpool. Perseteruan Vidic vs Torres di Liga Inggris adalah momen-momen ikonik yang akan selalu dikenang.
Namun demikian, ternyata bukan Fernando Torres yang dianggap sebagai striker paling menyulitkan dirinya. Torres menurut Vidic memang penyerang ganas saat itu. Tetapi mimpi buruknya sebagai bek bukan bintang pemain asal Spanyol itu.
Saat itu Torres tidak hanya mencetak gol, tetapi juga membuat Vidic kelimpungan hingga dikartu merah. Kartu merah itu adalah salah satu dari tiga kartu merah yang diterimanya saat berhadapan dengan Fernando Torres. Itulah mengapa, semua orang akhirnya tahu, jika Torres adalah duri dalam daging bagi Vidic di sepak bola.
Meski demikian, dalam wawancaranya bersama Garry Neville, Vidic menolak jika Torres disebut sebagai “lawan terberat” dirinya. Pemain Serbia ini hanya tersenyum dan menggeleng, dan memastikan bahwa Torres bukanlah lawan terberatnya.
“Lionel Messi adalah orang yang membuat saya mengalami mimpi buruk,” akunya, tanpa ragu.
Murianews, Kudus – Nemanja Vidic, adalah salah satu bek paling tangguh dalam sejarah Liga Inggris. Pemain asal Serbia ini adalah tembok baja bagi pertahanan Manchester United. Dari sekian banyak penyerang, Vidic akhirnya mengungkap siapa yang membuatnya kelabakan.
Pada masa jayanya bersama Manchester United, Nemanja Vidic kerap harus berhadapan dengan sosok Fernando Torres, striker asal Spanyol yang bermain di Liverpool. Perseteruan Vidic vs Torres di Liga Inggris adalah momen-momen ikonik yang akan selalu dikenang.
Namun demikian, ternyata bukan Fernando Torres yang dianggap sebagai striker paling menyulitkan dirinya. Torres menurut Vidic memang penyerang ganas saat itu. Tetapi mimpi buruknya sebagai bek bukan bintang pemain asal Spanyol itu.
Konfrontasi antara Vidic dan Torres dulu dianggap sebagai duel paling panas di Liga Inggris di akhir 2000-an. Si Merah dari Liverpool seringkali mengandalkan kecepatan dan insting tajam Torres untuk menerobos lini pertahanan Setan Merah, yang dijaga Vidic.
Dalam wawancaranya di podcast Garry Neville, Vidic menceritakan momen-momen fenomenalnya saat masih bersama Machester United. Kekalahan telak 1-4 Manchester United di Old Trafford pada Maret 2009 dari Liverpool adalah yang terburuk yang terus diingatnya.
Saat itu Torres tidak hanya mencetak gol, tetapi juga membuat Vidic kelimpungan hingga dikartu merah. Kartu merah itu adalah salah satu dari tiga kartu merah yang diterimanya saat berhadapan dengan Fernando Torres. Itulah mengapa, semua orang akhirnya tahu, jika Torres adalah duri dalam daging bagi Vidic di sepak bola.
Meski demikian, dalam wawancaranya bersama Garry Neville, Vidic menolak jika Torres disebut sebagai “lawan terberat” dirinya. Pemain Serbia ini hanya tersenyum dan menggeleng, dan memastikan bahwa Torres bukanlah lawan terberatnya.
“Lionel Messi adalah orang yang membuat saya mengalami mimpi buruk,” akunya, tanpa ragu.
Messi Menusuk Jantung...
Jawaban Vidic sangat tak terduga, mengingat di banyak pertemuan Manchester United vs Liverpool, nyata-nyata Fernando Torres telah merepotkannya. Tetapi Messi diakuinya telah menyerang jantung impian Vidic di panggung terbesar dunia.
Final Liga Champions, 2009 dan 2011 antara MU vs Barcelona, adalah luka terdalam Vidic yang diakibatkan oleh Lionel Messi. Messi saat itu tak hanya membuat Vidic seperti badut, tetapi juga mengoyak harga diri Manchester United. Mencetak gol di dua laga final itu, Messi memperlihatkan kepada dunia, bahkan pertahanan setangguh Vidic bisa dibuat seperti pertahanan tim kampung.
Teknik, kecepatan, visi, dan ketenangan Messi adalah racun mematikan saat itu. Vidic yang biasanya dominan di duel udara dan duel fisik, dipaksa bermain di teritori yang bukan menjadi gaya bermain alaminya. Sementara Messi memainkan permainan zona Messi yang tak terbatas, hingga bencana total bagi MU terjadi di sana.
Pilihan Vidic untuk menyebut Messi sebagai lawan paling menakutkan, menegaskan satu hal. Ada level yang bahkan para legenda pun tak bisa menyentuhnya. Messi tidak hanya mengalahkan Vidic, tetapi juga menghancurkan sistem, meruntuhkan kepercayaan, dan meninggalkan luka psikologis bagi Manchester United.
Torres mungkin menjadi jadi bayang-bayang Nemanja Vidic di Premier League. Tetapi Messi adalah badai di pertarungan puncak Eropa. Dan dari mulut Nemanja Vidic yang legendaris, semua tahu siapa penguasa sepak bola saat itu.
“Tidak ada yang bisa melakukannya seperti dia,” ujar Vidic.