"Ketika Anda berhasil (sukses), Anda menjadi target (pemerasan) orang-orang di sekitar Anda," kata Hakimi sambil menegaskan jika kasusnya ini telah ditangani secara profesional dan pihaknya optimis menghadapi proses hukum yang berjalan.
Sementara itu, pihak kejaksaan tetap mengandalkan kesaksian korban. Sejauh yang sudah berjalan, proses hukum ini sudah dilimpahka ke pengadilan dan jika tidak ada kendala akan segera disidangkan.
"Klien saya sangat lega mendengar berita ini," ujar pengacara korban, menanggapi permintaan agar kasus ini dilanjutkan ke pengadilan pidana.
Sebaliknya, pengacara Hakimi mengecam langkah jaksa sebagai “membingungkan dan tidak berdasar” mengingat bukti-bukti yang telah dikumpulkan. Kubu Hakimi menyatakan siap mengajukan banding jika pengadilan memutuskan untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
Achraf Hakimi, kinni menghadapi ancaman serius terkait tuduhan kekerasan seksual. Kantor Kejaksaan Nanterre secara resmi telah meminta agar pemain asal Maroko itu dituntut di pengadilan pidana Hauts-de-Seine, sebagaimana dilaporkan oleh media Prancis Le Parisien.
Murianews, Kudus – Bek Paris Saint Germain (PSG), Achraf Hakimi menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara, setelah laporan dugaan pelecehan seksual dituduhkan padanya. Namun pemain asal Maroko ini menyatakan tetap yakin dirinya tak bersalah.
Achraf Hakimi bahkan menilai apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah kasus pemerasan yang biasa terjadi pada orang-orang sukses. Seperti dimuat di L’Equipe, Hakimi memberikan tanggapannya saat diwawancara sejumlah media.
"Ketika Anda berhasil (sukses), Anda menjadi target (pemerasan) orang-orang di sekitar Anda," kata Hakimi sambil menegaskan jika kasusnya ini telah ditangani secara profesional dan pihaknya optimis menghadapi proses hukum yang berjalan.
Sementara itu, pihak kejaksaan tetap mengandalkan kesaksian korban. Sejauh yang sudah berjalan, proses hukum ini sudah dilimpahka ke pengadilan dan jika tidak ada kendala akan segera disidangkan.
"Klien saya sangat lega mendengar berita ini," ujar pengacara korban, menanggapi permintaan agar kasus ini dilanjutkan ke pengadilan pidana.
Sebaliknya, pengacara Hakimi mengecam langkah jaksa sebagai “membingungkan dan tidak berdasar” mengingat bukti-bukti yang telah dikumpulkan. Kubu Hakimi menyatakan siap mengajukan banding jika pengadilan memutuskan untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
Achraf Hakimi, kinni menghadapi ancaman serius terkait tuduhan kekerasan seksual. Kantor Kejaksaan Nanterre secara resmi telah meminta agar pemain asal Maroko itu dituntut di pengadilan pidana Hauts-de-Seine, sebagaimana dilaporkan oleh media Prancis Le Parisien.
15 tahun...
Jika terbukti bersalah, Hakimi terancam hukuman penjara hingga 15 tahun. Kasus ini bermula pada Februari 2023, ketika seorang wanita berusia 24 tahun melaporkan ke polisi jika dirinya mengalami pelecehan seksual oleh Hakimi.
Menurut si wanita, dirinya berkenalan dengan Hakimi melalui Instagram dan kemudian diundang ke rumah sang pemain di Boulogne-Billancourt, Paris. Dalam pertemuan tersebut, wanita itu mengklaim dipaksa melakukan hubungan seksual meski telah menolak.
Wanita itu menyebut sempat mendorong Hakimi dengan kakinya sebelum meninggalkan lokasi dan menghubungi
temannya untuk meminta bantuan. Meski tidak langsung mengajukan pengaduan resmi, korban akhirnya tetap melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Bukti berupa pesan yang dikirim kepada teman-temannya disebut menunjukkan dampak psikologis yang dialaminya. Pada Maret 2023, Hakimi didakwa oleh hakim penyidik dan ditempatkan di bawah pengawasan yudisial.
Kasus ini kemudian dibawa ke pengadilan pada Desember 2023, di mana korban mengulang tuduhannya, sementara Hakimi terus membantah keterlibatannya. Pihak PSG telah memberikan dukungan kepada Hakimi sejak awal proses hukum ini.