Meski demikian, sampai saat ini bagaimanapun Vinicius tetap masih merupakan bagian penting bagi kepentingan Real Madrid. Kecepatannya, kemampuan passing yang rumit, dan ekplosifitasnya di saat-saat yang menentukan masih membuat Vinicius mendapatkan status sebagai salah satu pemain paling berbahaya di La Liga Spanyol.
Dari dua laga Madrid di Liga Champions, Vinicius juga masih menjadi kunci pembuka bagi gol Los Blancos. Meski mengalami penurunan nilai pasar, Real Madrid bagaimanapun masih melihat Vinicius sebagai aset strategis jangka panjang mereka.
Dengan usia yang masih relatif muda, Vinicius tetaplah merupakan potensi yang masih bisa diharapkan perkembangannya. Pemain ini diyakini masih akan bisa mendapatkan kembali performanya, meski akan sulit untuk bisa meningkatkan nilai pasaranya kembali.
Murianews, Kudus – Vinicius mengalami situasi yang benar-benar tidak menyenangkan musim ini. Seiring dengan penurunan performanya di Real Madrid, nilai pasarnya dilaporkan juga anjlok.
Pada usianya yang menginjak 25 tahun, Vinicius sebenarnya masih diharapkan bisa memberi percikan besar dalam sistem penyerangan di Real Madrid. Namun, musim ini sepertinya semua tidak berjalan seperti yang diharapkan Vinicius maupun Madrid.
Penyerang sayap asal Brasil ini hanya mencetak 3 gol dan 4 assist di 9 pertadingannya. Meski sebenarnya tetap menjadi sebuah kontribusi yaang luar biasa, tetapi itu tidak sepenuhnya memenuhi ekspetasi terhada dirinya.
Menurut data Transfermarkt, nilai pasar Vinicius telah anjlok dalam waktu kurang dari setahun terakhir. Pada Desember 2024, Vinicius masih bernilai 200 juta Euro, dan menjadi salah satu pemain termahal di dunia. Namun pada Juni 2025, angka ini turun menjadi 170 juta euro, dan sekarang hanya 150 juta euro.
Blaseio, kepala valuasi pasar di La Liga Spanyol, dalam kasus ini telah memberikan beberapa penjelasannya. Beberapa hal diungkapkannya untuk memberi analisa mengapa situasi ini terjadi pada Vinicius.
"Vinicius telah kehilangan sebagian dari reputasinya sejak gagal memenangkan Ballon d'Or setahun yang lalu. Di lapangan, perannya juga berubah saat Real Madrid memasuki fase baru dengan pelatih baru, membuatnya tidak lagi berada di posisi sentral dalam sistem seperti sebelumnya," ujar Blaseio memberikan analisisnya.
Selain faktor profesional, persaingan ketat di skuad Real Madrid juga berkontribusi mengurangi pengaruh pemain Brasil ini. Penampilan pemain-pemain muda, dan performa bintang Madrid lainnya yang stabil membuat Vinicius tidak lagi mendapatkan posisii ‘tak tersentuh’ di Madrid.
Tetap Aset Penting...
Meski demikian, sampai saat ini bagaimanapun Vinicius tetap masih merupakan bagian penting bagi kepentingan Real Madrid. Kecepatannya, kemampuan passing yang rumit, dan ekplosifitasnya di saat-saat yang menentukan masih membuat Vinicius mendapatkan status sebagai salah satu pemain paling berbahaya di La Liga Spanyol.
Dari dua laga Madrid di Liga Champions, Vinicius juga masih menjadi kunci pembuka bagi gol Los Blancos. Meski mengalami penurunan nilai pasar, Real Madrid bagaimanapun masih melihat Vinicius sebagai aset strategis jangka panjang mereka.
Dengan usia yang masih relatif muda, Vinicius tetaplah merupakan potensi yang masih bisa diharapkan perkembangannya. Pemain ini diyakini masih akan bisa mendapatkan kembali performanya, meski akan sulit untuk bisa meningkatkan nilai pasaranya kembali.