Murianews, Kudus – Pelatih kepala Senegal, Aliou Cisse dan asistennya belum dibayar selama 6 bulan terakhir. Situasi ini dikhawatirkan memberi pengaruh pada kinerja mereka di Tim Teranga Lions.
Surat kabar lokal Dsports melaporkan bahwa tunggakan gaji mempengaruhi seluruh staf pelatih Teranga Lions. Menurut ketentuan kontrak, Cisse disebutkan mendapatkan 30.000 euro (sekira Rp500 juta) setiap bulan.
Namun Federasi Sepak Bola Senegal belum mengomentari masalah ini. Mereka dikabarkan sedang berusaha menemukan cara untuk membayar Cisse dan anggota staf pelatihnya.
Cisse sendiri tampaknya tidak terlalu terpengaruh, tetap fokus penuh untuk mempersiapkan diri ke Piala Afrika 2024. Di turnamen ini, Senegal bertujuan untuk mempertahankan gelar kontinentalnya.
Meski selama periode 6 bulan terakhir tidak dibayar, Cisse tetap melakukan tugasnya dengan baik. Timnas Senegal masih tetap bisa memuncaki Grup B di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Aliou Cisse saat masih mejadi pemain sempat bermain untuk klub-klub terkenal seperti PSG, Lille, Montpellier dan Birmingham. Sebagai pelatih, dia telah memimpin Teranga Lions sejak 2015.
Selama hampir 9 tahun hingga sekarang dirinya dipercaya menjadi pelatih Timnas Senegal. Di bawah kepelatihannya Timnas Senegal menjadi runner-up Piala Afrika pada 2019, sebelum memenangkan gelar pada 2021.
Di Piala Dunia 2022, Senegal mencapai babak 16 besar tetapi kalah dari Inggris. Sesuai dengan kontrak yang ditanda-tangani Aliou Cisse akan memimpin Senegal hingga 2025.
Piala Afrika 2023 akan berlangsung pada pertengahan Januari dan berlangsung selama satu bulan, di Pantai Gading. Senegal berada di Grup C bersama Kamerun, Gambia dan Guinea.
Diperkuat Sadio Mane, Timnas Senegal masih menjadi favorit menjadi kandidat juara. Hadiah uang jika mereka bisa memenangkan kejuaraan juga akan membantu tim dalam menutupi semua upah yang belum beres.



